Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Aktivisi Buruh Lakukan Aksi Saat Raja Salman Datang?

Kompas.com - 02/03/2017, 16:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Solidaritas Perempuan, Nisa Yura, mengatakan pihaknya bersama para aktivis buruh lainnya sengaja melakukan aksi di Kedubes Arab Saudi ketika Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud datang ke Jakarta. Mereka menuntut agar para tenaga kerja wanita (TKW) yang tengah berproses hukum di Arab Saudi dibebaskan.

"Iya, sebenarnya sengaja (aksi saat Raja Salman datang). Karena kalau kita bicara Arab Saudi banyak sekali buruh migran kita di Arab Saudi yang mengalami kekerasan, dibunuh, dipancung, atau mengalami proses pengadilan tidak adil," kata Nisa di samping kantor Kedubes Arab Saudi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2017).

Dia menyebut nama Sumartini dan Warnah, TKW yang tengah menjalani proses hukum di Arab Saudi. Nisa mengatakan, kedua perempuan itu dipaksa untuk mengaku bahwa mereka melakukan sihir ke anak majikan. Selain itu, kata dia, Sumartini dan Warnah akan dirajam dengan cara ditanam di gurun pasir.

"Kami mau mengingatkan ke pemerintah bahwa ini negara yang sedang hadir ini merupakan negara yang melanggar HAM, termasuk pelanggaran HAM kepada warga negara kita," kata Nisa.

Raja Salman berada di Jakarta dari Rabu (1/3/2017) kemarin hingga Sabtu (4/3/2017) mendatang. Selanjutnya, rombongan Raja Salman akan terbang ke Bali untuk berlibur hingga Kamis (9/3/2017).

Lawatan Raja Arab Saudi itu merupakan yang pertama sejak 47 tahun tahun. Salman membawa rombongan 1.500 orang.

Polisi sempat mengamankan beberapa peserta aksi karena hendak melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Arab Saudi. Mereka dilarang melakukan aksi di sana karena sudah disterilisasi.

Polisi menyediakan tempat untuk aksi unjuk rasa di depan Setiabudi One yang letaknya sekitar 300 meter dari Kedubes Arab Saudi. Pada akhirnya, mereka berorasi selama 30 menit di samping Kedubes Arab Saudi. Polisi membubarkan aksi dan membebaskan beberapa peserta yang sempat diamankan di dalam kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com