Djarot mengatakan dirinya bersama Basuki harus menghadiri pernikahan anak politisi PDI-P Panda Nababan. Jika acara baru dimulai pukul 20.00, kata Djarot, mereka dapat menghadiri pernikahan terlebih dahulu sebelum menghadiri rapat pleno.
Ahok Lebih Santai
Berbeda dengan Djarot yang menggebu-gebu mengungkapkan kekecewaannya, Ahok terlihat lebih santai saat menjelaskan duduk perkara tentang hal itu kepada awak media. Sesekali dia tertawa saat menyebut, stasiun televisi swasta, Kompas TV, yang terus mengikutinya ketika baru tiba di lokasi dan saat walk out.
"Maksud kami, kalau (KPU) minta kami datang jam 7 (19.00), ya harus ditepati. Rundown acara kan jam 19.30, kami kan juga punya kegiatan banyak, itu mendadak," kata Ahok.
Saat itu, Ahok mengaku sudah tiba di lokasi sebelum pukul 19.00. Ia mempertanyakan KPU DKI Jakarta yang tak mengetahui posisinya padahal dia melewati lobi utama.
Menurut Ahok, Djarot tiba terlebih dahulu di lokasi. Bahkan, kata Ahok, Djarot juga sempat menyambangi ruang VIP yang disediakan KPU DKI Jakarta. Ahok ingin menyusul Djarot tetapi diberitahu bahwa tidak ada siapapun di dalam ruang VIP tersebut.
Ahok kemudian menemui rekan-rekan tim pemenangannya di lantai dua. Sekitar pukul 19.30, Ahok bertanya ke Djarot, apakah acara sudah akan dimulai. Djarot menjawab, belum ada tanda-tanda acara akan dimulai. Akhirnya, Ahok mengajak Djarot bergabung bersamanya di lantai dua hotel itu.
Pada pukul 19.45, Ahok kembali mengutus orang untuk bertanya kepada KPU DKI Jakarta. Namun masih belum ada tanda-tanda acara akan dimulai. Akhirnya pukul 20.00, Ahok dan Djarot turun ke lokasi acara. Begitu mereka turun, kata Ahok, pasangan Anies-Sandiaga tidak ada di ruang VIP, sedangkan Komisioner KPU DKI Jakarta tengah makan malam.
"Kata saya, kapan acaranya dimulai? Enggak jelas jawabnya lagi. Saya bilang, kalau enggak mau mulai acara, kami pulang ini. Ya terus, dia (Komisioner KPU DKI) enggak jawab, ya sudah kami pulang aja," kata Ahok.
"Kami masuk dari lobi utama lho, bukan ngumpet-ngumpet. Kemudian Kompas TV juga live dan lihat jamnya, semua jelas," kata Ahok.
Tak Ingin Perpanjang Masalah
Pada akhirnya, sekretaris tim pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily, dan anggota tim pemenangan Ahok-Djarot Charles Honoris yang naik ke atas panggung. Mereka berdua menerima plakat nomor pemilihan dua mewakili Ahok-Djarot yang telah meninggalkan lokasi.
Ace menjelaskan, pihaknya tak ingin memperpanjang masalah. Hanya saja, dia berharap, KPU menunjukkan keprofesionalannya.
"Jadi sebetulnya tidak betul juga kalau Pak Ahok-Djarot tidak ke ruang VIP dulu. Pak Djarot ke ruang VIP itu pukul 18.55. Jadi saya kira tidak perlu kita perpanjang lagi," kata Ace.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan tak ada alasan bagi KPU DKI Jakarta untuk menyebut telatnya acara tersebut karena miskomunikasi.
"Kami ingin memberikan pesan kepada KPU DKI harus profesional. Karena bagaimana pun Pilkada DKI Jakarta dilihat publik, yang saya tahu semua kamera TV bahkan Kompas TV waktu itu live tentang kedatangan kami," kata Ace.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menilai, ada kesalahpahaman antara KPU dan pihak Ahok-Djarot. KPU DKI Jakarta, kata dia, menunggu semua pasangan calon gubernur-wakil gubernur hadir terlebih dahulu sebelum memulai acara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.