Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Gorong-gorong Jakarta Berisi Kulit Kabel Lagi

Kompas.com - 06/03/2017, 09:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kembali membawa ingatan pada kasus serupa yang pernah terjadi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Jumat (3/3/2017) lalu, para petugas Penangan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI yang sedang menyusuri gorong-gorong di Jalan Gatot Subroto menemukan kulit kabel di gorong-gorong jalan tersebut. Penyusuran dilakukan karena ada kecurigaan petugas terkait keanehan sebab banjir di Jalan Gatot Subroto.

Hari Rabu lalu hujan yang turun membuat banjir di Jalan Gatot Subroto atau tepatnya depan Wisma Mulia. Genangan saat itu mencapai sebetis orang dewasa atau sekitar 20-25 sentimeter padahal jalan tersebut kalau hujan nyaris tidak bakal banjir. Kalau tergenang pun, paling hanya semata kaki atau sekitar 10 sentimeter.

Kejanggalan itu membuat petugas menyusuri gorong-gorong.

Kulit kabel pertama kali ditemukan hari Jumat itu.

"Ini berawal dari kecurigaan kami saat banjir, biasanya kalau hujan enggak sampai sebetis, tapi kemarin sampai sebetis. Akhirnya kami telurusi, ternyata ditemukan kabel," kata Kasie Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kelurahan Kuningan Barat, Imam Santoso Wahyudi, Minggu.

Selain kabel, sejumlah material juga ditemukan dalam penelusuran lanjutan itu, seperti kawat, trafficon, paving block, gelondongan kayu, pipa, plastik, sepatu, ember, dan sampah lainnya.

Untuk menemukan semua sampah di gorong-gorong itu petugas Dinas SDA dan PPSU berbagi tugas menyusuri gorong-gorong depan Wisma Mulia. Rencananya penyusuran akan dilakukan sampai depan Gedung BPKM.

Dengan bermodal linggis, sepatu boot, dan tangan kosong petugas PPSU dan pasukan biru masuk ke gorong-gorong. Sampah kulit kabel yang ditemukan langsung diangkat keluar.

Temuan hari Minggu kemarin tidak sebanyak hari pertama.

Siapa pemilik kulit kabel tersebut sejauh ini masih misteri. Imam tak mau menduga-duga. Namun, mendekati akhir tahun kemarin ada pengerjaan kabel dari PLN.

"Mendekati akhir tahun 2016, ada pengerjaan kabel untuk peningkatan tegangan dari PLN," ujar Imam.

Baca: Begini Penampakan Kulit Kabel yang Ditemukan di Jalan Gatot Subroto

Hambat Aliran Air

Lurah Kuningan Barat Erwin Lobo mengatakan, kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong Jalan Gatot Subroto punya beragam ukuran. Sampah kabel itu, kata dia, sangat menghambat aliran air di dalam gorong-gorong. Praktis kulit kabel itu membuat aliran air jadi tidak lancar.

Erwin menilai, kulit kabel itu sengaja ditinggalkan.

"Aturan (kulit kabel) dibawa pulang ke kantor masing-masing. Itu yang ternyata menghambat aliran air," ujar Erwin, kemarin.

Erwin juga menemukan masalah pada utilitas yang di tanam di gorong-gorong tersebut. Dia melihat ada kabel yang ditanam di dalam gorong-gorong itu yang tidak sesuai ketentuan. Misalnya ada kabel PLN yang menurut dia seharusnya ditanam di kedalaman 2,5 meter tetapi pada kenyataannya kedalamannya kurang dari itu. Padahal, pemasangan utilitas kabel sudah di atur dalam Peraturan Gubernur Nomor 195 Tahun 2010 Tentang Penempatan Utilitas.

Erwin belum dapat memastikan kapan penelusuran kabel di gorong-gorong itu selesai. Namun, dia menyebut rencana penyusuran akan dilangsungkan sampai di depan Gedung BKPM.

Temuan kulit kabel di Jalan Gatot Subroto memang tak sebanyak temuan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada 24 Februari 2016. Total temuan kulit kabel di Medan Merdeka Selatan kurang lebih 26 truk.

Temuan kulit kabel di Medan Merdeka Selatan itu kemudian dilaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke polisi. Ahok bahkan menduga adanya unsur sabotase di balik temuan kulit kabel tersebut.

Polisi turun tangan. Perusahaan-perusahaan yang menempatkan kabel di gorong-gorong seperti Telkom dan PLN juga menurunkan pejabatnya untuk ikut mengecek ke lokasi. Polisi kemudian mengambil sampel kabel dan membandingan dengan yang dimiliki kedua perusahaan negara tersebut.

Kapolda Metro Jaya, yang saat itu dijabat Tito Karnavian,mengatakan, pihaknya telah memeriksa barang bukti yang ditemukan di lapangan dan membandingkan kabel-kabel tersebut.

"Kami bandingkan, gulungan bungkus itu mirip dengan gulungan kabel milik PLN, dan bukan Telkom," ujar Tito saat itu.

Baca: Panggil PLN dan Telkom, Polda Metro Akan Ungkap Pemilik Kulit Kabel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com