Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Minta Pemprov DKI Jelaskan Rencana Perpanjangan Jalur MRT

Kompas.com - 09/03/2017, 21:28 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, sulit bagi DPRD DKI untuk menyetujui penambahan biaya pembangunan mass rapid transit (MRT) jalur Bundaran HI-Ancol Timur jika Pemprov DKI tak bisa menjelaskan alasan adanya rencana perubahan jalur MRT.

PT MRT mengajukan penambahan biaya sebesar Rp 11,7 triliun untuk perubahan jalur MRT yang seharusnya dengan rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kampung Bandan, menjadi Bundaran HI-Ancol Timur.

Triwisaksana menilai, pinjaman sebesar Rp 11,7 triliun untuk pembangunan MRT sangat besar jika melihat APBD DKI Jakarta 2017 yang sebesar Rp 70,19 triliun.

"Kalau tidak bisa dijawab argumentasinya, ya kecil lah (peluang untuk disetujui). Rp 11,7 triliun dibanding Rp 70 triliun hampir seperlima dari anggaran (APBD DKI), dan hanya (untuk perubahan) koridor dari Kampung Bandan ke Ancol Timur. Lebih baik bangun rumah sakit di mana-mana," ujar Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Triwisaksana juga enggan disebut menghalang-halangi program kerja pemerintah. Menurut dia, harus jelas alasan untuk memberikan pinjaman besar hanya untuk perubahan jalur.

Apalagi, kata Triwisaksana, jalur tersebut telah memiliki kereta rel listrik sebagai moda transportasi.

"Kami bukan menghalangi, tapi Rp 11,7 triliun terlalu mahal dan mereka enggak bisa menjelaskan. Pertanyaan besar MRT untuk siapa, untuk rakyat bawah atau kepentingan yang lain?" ujar Triwisaksana.

"Ada apa di Ancol Timur. Mendingan kalau udah ada jalur kereta dan beroperasi milik commuter line dari Kampung Bandan ke Ancol kenapa enggak anggarannya taruh di situ saja. Saya rasa Rp 50 miliar cukup," ujar Triwisaksana.

(Baca: Sumarsono Minta DPRD DKI Pahami Rencana Perpanjangan Jalur MRT)

Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempertanyakan sikap DPRD DKI yang menolak tambahan biaya pembangunan MRT jalur Bundaran HI-Ancol Timur.

"Kalau kamu (DPRD) enggak setuju (perpanjangan rute), kamu mau pasang (bangun depo) di mana? Kalau (bangun depo) di Kampung Bandan, lahan punya KAI enggak beres gimana," kata Ahok kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017) malam.

PT MRT menjelaskan, alasan perubahan jalur tersebut karena PT KAI selaku pemilik lahan di Kampung Bandan telah mengontrakkan lahannya kepada perusahaan lain.

Kompas TV Kemajuan Pembangunan Konstruksi MRT Tahap 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com