Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pendaftaran Bingung

Kompas.com - 10/03/2017, 17:00 WIB

Komisioner KPU DKI Jakarta, Moch Sidik, mengatakan, petugas PPS seharusnya tak kebingungan dengan jadwal pemutakhiran data pemilih karena sudah disosialisasikan KPU tingkat kota ataupun melalui media massa. Pendaftaran DPT putaran kedua akan dibuka hingga akhir Maret.

Sepekan ini akan dikebut data pemilih sementara untuk direkap di kelurahan. DPT baru akan diplenokan di tingkat provinsi pada April. "Kami sudah menugaskan KPU tingkat kota menyosialisasikan posko pendaftaran pemilih hingga kelurahan. Harusnya sudah tersampaikan," kata Sidik.

Kewenangan sosialisasi jadwal ataupun penyediaan logistik formulir pendaftaran pemilih, katanya, ada di KPU kota. Sebelum mendaftar di kelurahan, warga bisa mengecek datanya di sistem data pemilih (pemilih) untuk mengetahui namanya sudah terdaftar atau belum. Data pemilih juga bisa dicek di kpudki.go.id.

"Sebaiknya dicek dulu secara online supaya datanya benar-benar ketahuan sudah masuk atau belum di DPT putaran pertama," kata Sidik.

Sabtu lembur

Rapat koordinasi antara Pemerintah Provinsi DKI dengan KPU DKI dan Bawaslu DKI demi optimalnya layanan perekaman data warga, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di kelurahan tetap masuk pada Sabtu dan dinyatakan sebagai lembur.

Sesuai tahapan, sosialisasi ke masyarakat berlangsung dari 4 Maret hingga 18 April atau sehari sebelum pemungutan suara. Adapun penetapan daftar DPT putaran kedua tingkat kabupaten dan kota pada 4 April serta provinsi pada 6 April. (DEA/IRE/WIN/HLN/INK/ILO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Maret 2017, di halaman 27 dengan judul "Petugas Pendaftaran Bingung".


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com