Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih, Anies Janji Lanjutkan Pembangunan Kampung Deret di Tanah Tinggi

Kompas.com - 12/03/2017, 13:12 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sejumlah warga yang tinggal di kampung deret, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, meminta calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melanjutkan pembangunan kampung deret yang saat ini terhenti.

Permintaan itu disampaikan saat Anies mendatangi warga kampung deret, di Tanah Tinggi, sebagai bagian dari kampanye Pilkada DKI Jakarta, Minggu (12/3/2017).

Ketua RW 01, Hendro menjelaskan, pembangunan kampung deret saat ini baru dilakukan di RW 01 RT 13 dan 14.

Sementara di RT dan di beberapa RW lainnya, pembangunan kampung deret belum dilakukan. Kampung deret di Kelurahan Tanah Tinggi berada di pinggir rel kereta api yang dibatasi tembok setinggi 5 meter.

"Harapan kami kepada Pak Anies, kami selalu menunggu pembangunan perumahan kalau bapak jadi gubernur diteruskan yang sebelumnya diprakarsai oleh gubernur lama. Saya mohon sampai RW 02, 06 dilanjutkan Pak," ujar Hendro.

(baca: Jika Terpilih, Anies Targetkan Jumlah Kendaraan Roda Dua Turun dalam Lima Tahun)

Mendengar keluhan itu, Anies sempat menanyakan kepada warga mengapa pembangunan kampung deret berhenti.

"Saya silahturahim sekaligus katanya mau dibangun kampung deret. Mau diterusin? Yang berhentiin siapa?? Wakilnya nggak diterusin. Jadi yang ngomong doang siapa Bu?" ujar Anies.

Anies berjanji jika dia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pembangunan kampung deret di wilayah itu akan dilanjutkan.

Adapun kampung deret di Kelurahan Tanah Tinggi dibangun pada saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi rencana yang sudah dijanjikan belum dilaksanakan kami akan laksanakan. Jika kami dapat tugas, kami berencana menciptakan kesejahteraan warga Jakarta," ujar Anies.

Kompas TV Benarkah pertemuan Anies-Sandi dengan Keluarga Cendana telah berbuah dukungan resmi di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com