Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Djarot soal Rencana Bentuk "Pasukan Merah" di Jakarta

Kompas.com - 18/03/2017, 16:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur non aktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemprov DKI Jakarta segera meluncurkan program "pasukan merah". Djarot mengatakan, kelurahan yang akan merekrut warga untuk menjadi "pasukan merah".

"Jadi 'pasukan merah' itu direkrut dari kelurahan setempat. Kami akan rekrut 20 (warga) mereka yang memiliki basic tukang," kata Djarot, di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2017).

Sama seperti pasukan berwarna lainnya, pasukan merah juga akan dibayar sesuai nilai upah minimum provinsi (UMP) tiap bulannya. Realisasi pasukan merah akan diujicoba setelah dirinya dan gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali aktif memimpin ibu kota.

"Pasukan merah" bertugas untuk merenovasi rumah warga yang akan ambruk.

"Tukang bikin atap, diganti (atapnya) pakai baja ringan. Tukang bikin keramik, bikin pelur," kata Djarot.

Adapun tipe rumah yang dibedah oleh pasukan merah adalah rumah warga yang berada di pemukiman padat penduduk. Selain itu, pemukiman tersebut adalah pemukiman yang tidak dapat dibuat kampung deret.

"Jadi kami harap warga rumahnya tidak ada yang (atapnya) bocor saat hujan deras," kata Djarot. (Baca: Petugas Pasukan Oranye dan Biru Bicara tentang Gaji Mereka...)

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki pasukan berwarna lainnya. Seperti pasukan oranye atau pekerja harian lepas (PHL) di bawah Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Kemudian pasukan oranye atau petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) di bawah koordinasi kelurahan.

Selanjutnya, ada pasukan hijau di bawah koordinasi Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, pasukan biru di bawah koordinasi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, pasukan kuning di bawah koordinasi Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Serta pasukan ungu di bawah koordinasi Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial DKI Jakarta.

Kompas TV Para relawan Agus-Sylvi Kecamatan Johar Baru dan sekitarnya, mendeklarasikan dukungan terhadap Ahok-Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com