JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) menandatangani nota kesepahaman pada Rabu (22/3/2017).
Isinya merupakan kesepakatan bahwa angkot-angkot KWK akan jadi angkutan pengumpan bagi layanan bus transjakarta.
Kerja sama PT Transjakarta dengan operator angkot, yang termasuk bus kecil, baru kali ini dilakukan.
Sebelumnya, angkot tak pernah masuk dalam rencana layanan terintegrasi transjakarta.
Adapun operator angkutan yang diajak bergabung di bawah pengelolaan PT Transjakarta hanyalah operator bus sedang maupun bus besar, seperti Kopaja, PPD, ataupun Mayasari Bakti.
Pada beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bahkan melontarkan keinginannya untuk menghapus angkot dari Jakarta.
"Enggak ada cerita mikrolet gabung ke Transjakarta. Biar mereka ngilang sendiri saja. Sopir kami yang angkut, ngapain sih angkutan kecil-kecil begitu," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (6/1/2016).
Bahkan, menurut Ahok, untuk ke depannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membatasi jumlah angkot yang beroperasi di Ibu Kota. Sebab, saat ini, pertumbuhan angkot sudah tidak terkontrol.
"Misalnya, kayak KWK, saya lagi suruh periksa, pasti kuotanya bohong. Masa (angkot) beranak pinak terus, (angkot) yang lama juga pasti dihidupin. (Angkot) yang 'zombie' sudah tua masih hidup lagi kan? Nah, sekarang saya enggak mau lagi," kata Ahok.
(Baca juga: Transjakarta Tandatangani MoU dengan KWK di Kantor Golkar, Mengapa?)
Keinginan Ahok menghapus angkot bahkan sempat membuatnya silang pendapat dengan calon gubernur nomor pemilihan tiga yang juga pesaingnya pada Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.