Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik DKI Cari Bukti Kebocoran Jawaban USBN

Kompas.com - 23/03/2017, 18:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat informasi mengenai dugaan adanya kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di DKI Jakarta.

Susi mengatakan, menindaklanjuti dugaan tersebut, Disdik DKI telah mengumpulkan ketua rayon di sekolah-sekolah di Jakarta untuk melihat nilai ujian siswa di tiap sekolah. Hasilnya, Dinas Pendidikan DKI tidak menemukan adanya siswa yang mendapatkan nilai di luar kewajaran.

Susi menduga, informasi mengenai pembocoran soal dan kunci jawaban USBN hanya sekadar isu karena bukti fisik kebocoran soal dan kunci jawaban tak ditemukan.

"Kalau dengar kabar iya, tapi kalau bukti kami belum menemukan bukti. Indikasi kebocoran apakah itu hanya isu, ini anak-anak belajar dan dapat soal dari mana, nggak ada bukti fisik, ya kami nggak bisa buktikan," ujar Susi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/3/2017).

(baca: FSGI Sebut Kebocoran Jawaban USBN di Jakarta Libatkan Bimbel)

Terkait dugaan adanya keterlibatan lembaga bimbingan belajar (bimbel) dalam pembocoran USBN, Susi mengaku tak mengetahuinya. Susi meyebut belum ada regulasi yang mengatur sanksi terhadap lembaga di luar instansi formal seperti sekolah yang terbukti membocorkan soal atau kunci jawaban USBN.

Namun, bisa saja hukuman yang didapat ialah sanksi sosial dengan membuka identitas lembaga bimbel tersebut.

Adapun bagi siswa yang ketahuan mendapatkan bocoran soal, maka ujiannya akan dibatalkan dan harus diulang.

"Belum, kami kayaknya belum ada regulasi. Paling sanksi sosial, diekspose saja. Itu sanksi sosial, namanya kan jadi jelek," ujar Susi.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) sebelumnya menyatakan menerima laporan adanya pembocoran soal dan kunci jawaban USBN di DKI Jakarta. Adapun kebocoran soal itu terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.

Dugaanya, kebocoran soal dilakukan oleh sejumlah lembaga bimbel. Berdasarkan laporan yang diterima FSGI, harga bocoran soal USBN dan kunci jawabannya berkisar Rp 10 juta untuk enam paket kunci jawaban, esai maupun pilihan ganda. Menurut FSGI, umumnya siswa membelinya secara berkelompok dengan uang patungan antara Rp 100.000- Rp 150.000 per orang.

(baca: Mendikbud: Bimbel Pembocor Soal USBN Akan Ditindak Secara Hukum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com