Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Ajak Tim Paslon Dampingi Distribusi Formulir C6

Kompas.com - 23/03/2017, 22:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pihaknya menawarkan tim kampanye pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta untuk mendampingi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dalam mendistribusikan formulir C6 atau pemberitahuan memilih kepada para pemilih.

Tawaran itu dilakukan sekaligus sebagai bentuk pengawasan tim kampanye terhadap kinerja penyelenggara di tingkat bawah.

"Kami menawarkan dalam distribusi C6, tim pasangan calon bisa melakukan pendampingan sehingga nanti dipastikan C6 itu terdistribusikan tanpa ada pertimbangan afiliasi politik yang dilakukan penyelenggara di tingkat bawah," ujar Sumarno dalam diskusi yang diadakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) di Salemba UI, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017) malam.

Baca: KPU Tolak Disebut Batasi Jumlah Formulir DPTb di Setiap TPS

Sumarno menuturkan, distribusi C6 merupakan salah satu potensi kecurangan yang mungkin dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 kemarin, Sumarno menyebut mayoritas KPPS mendistribusikan formulir C6 secara maksimal.

"Tetapi itu ada konstituen tidak dapat distribusi C6. Kalau kesengajaan, ini bentuk kecurangan," kata dia.

Implikasi dari adanya formulir C6 yang tidak terdistribusi tersebut, banyak pemilih yang tidak mau datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Sebab, masih banyak pemilih yang menilai formulir C6 itu sebagai syarat untuk memilih. Padahal, formulir C6 adalah surat pemberitahuan terkait waktu dan tempat memilih

Meskipun tidak memiliki formulir C6, warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya asalkan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Oleh kebanyakan warga dipahami itu sebagai surat undangan atau syarat memilih, padahal hanya pemberitahuan," ucap Sumarno.

Baca: KPU DKI: Formulir C6 Bukan Syarat untuk Memilih

Potensi kecurangan lainnya terkait formulir C6, yakni penyalahgunaan C6 oleh orang lain. Hal tersebut terjadi pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 yang menyebabkan terjadinya pemungutan suara ulang (PSU) di dua tempat, yakni di Kalibata dan Utan Panjang.

"C6 itu disalahgunakan oleh orang yang tidak berhak," tuturnya.

Kompas TV KPU DKI Jakarta, hari ini (19/2), akan menggelar pemungutan suara ulang di dua TPS. Bawaslu DKI Jakarta memberikan rekomendasi pemungutan suara ulang, karena menemukan adanya pelanggaran-pelanggaran. Pemungutan suara ulang akan dilakukan di TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan, dan TPS 1, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dua orang di TPS 29 Kalibata, serta dua orang di TPS 1 Utan Panjang diduga menggunakan formulir C6 milik orang lain untuk mencoblos. Ketua KPU DKI Jakarta menegaskan, petugas KPPS akan diberi pendampingan khusus, agar tak mengulangi kesalahan yang sama saat pemungutan suara ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com