Anies-Sandi memiliki program Ok-Otrip. Program tersebut berencana mengintegrasikan transjakarta dengan angkutan kota. Warga yang berada di pelosok kampung di Jakarta dapat ke pusat kota dengan hanya sekali bayar yakni Rp 5 ribu. Dengan diikutinya ide yang ia rancang, kata Anies, itu menandakan bahwa program tersebut bagus.
"Wong baru kampanye saja lawannya sudah meniru. Coba bayangkan kami sih bersyukur karena pengakuan kebaikan sebuah gagasan itu dikutip, diadopsi saat ditiru itu sebetulnya yang paling ekslusif," kata Anies.
Ahok membantah dirinya telah meniru program Ok-Otrip.
"Itu betul-betul mereka (Anies-Sandi) tuh fitnah, enggak punya program ya," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, integrasi antara moda transportasi massal yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Berdasarkan aturan itu, kata Ahok, semua bus kecil dihilangkan menjadi angkutan pengumpan. Ahok menjelaskan program integrasi transjakarta dan KWK sudah direncanakan sejak tahun 2012.
"Pas dia belum pengin jadi gubernur, aturannya sudah keluar tahun 2012. Jadi, siapa nyontek siapa," kata Ahok.
Baca: Integrasi Transjakarta-Angkot, Apa Bedanya dengan OK OTRIP Anies-Sandi?
Djarot berpeci
Bukan hanya soal program, tudingan tiru meniru juga terjadi dalam urusan foto di surat suara. Pada putaran kedua, foto Djarot di surat suara mengenakan peci. Hal ini berbeda dengan foto pada putaran pertama. Lagi-lagi, Anies-Sandi menilai Djarot meniru mereka.
"Ini lagi-lagi kami (Anies-Sandi) senang bahwa ditiru juga (foto di surat suara)," ujar Anies.
Menurut Anies, sebagai warga Indonesia, memakai peci adalah lambang kebangsaan.
"Saya malah heran kok yang satu (Ahok) enggak pakai (peci), ya? Kalau memang lambang kebangsaan harusnya pakai dong," ujar Anies.
Djarot mengaku dirinya mendapatkan ide menggunakan peci setelah berziarah ke makam Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, beberapa waktu lalu.
"Saya kan ziarah. Waktu kami ziarah ke makam orang tua dan makam Bung Karno di Blitar, di situlah ada ide, timbul ide (untuk berpeci)," kata Djarot.