Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bisa Ajukan Pertanyaan dalam Debat Cagub-Cawagub DKI

Kompas.com - 29/03/2017, 14:57 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pihaknya akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April 2017.

Masyarakat akan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta.

"Nanti kami ingin mengajak masyarakat untuk hadir di forum debat dan menanyakan langsung kepada calon gubernur dan wakil gubernur tentang persoalan keseharian yang mereka hadapi," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

(baca: KPU DKI: Yang Harus Jadi Bintang Saat Debat Itu Calon, Bukan Moderator)

KPU DKI Jakarta saat ini tengah membentuk tim independen untuk mendata berbagai elemen masyarakat yang tidak berafiliasi pada salah satu pasangan calon dan akan dihadirkan dalam debat untuk harus memberikan pertanyaan positif yang tidak menyerang.

"Misalnya pengusaha kecil, kesulitan mereka itu apa sih, dari sisi modal, tempat usaha. Kemudian guru-guru honorer yang sudah bertahun-tahun tidak diangkat, buruh atau komunitas yang lain, atau pengguna layanan umum, misalnya transportasi umum, itu diberi kesempatan," kata Sumarno.

Pelibatan masyarakat ini merupakan perubahan mekanisme debat pada putaran pertama. Sebab, pada putaran pertama, pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan moderator hanya disusun oleh tim panelis.

Sumarno menyebut KPU DKI Jakarta telah mengonsultasikan perubahan tersebut kepada KPU RI dan disetujui.

Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat, tema besar debat pada putaran kedua yakni "Dari Masyarakat untuk Jakarta".

"Jadi memang kami ingin memfasilitasi aspirasi yang berkembang di masyarakat untuk menyampaikan kepada calon gubernurnya walaupun para calon sudah tiap hari blusukan," ucap Sumarno.

(baca: Debat Putaran Kedua Pilkada DKI Diselenggarakan pada 12 April)

Debat pada putaran kedua nanti akan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, pasangan cagub-cawagub menjawab pertanyaan dari tim panelis untuk menajamkan visi, misi, dan program mereka.

Kedua, pasangan cagub-cawagub akan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan masyarakat. Terakhir, kedua pasangan cagub-cawagub akan saling bertanya dan menanggapi.

Setelah melakukan focus group disscussion (FGD) dengan para ahli dari berbagai bidang, KPU DKI Jakarta mendapat masukan untuk melakukan pendalaman materi dalam debat putaran kedua, baik yang terkait dengan masalah kesenjangan sosial, perumahan, disabilitas, pelayanan publik, hingga pembangunan.

"Para ahli memberi pendapat bahwa materinya tidak perlu mengangkat sesuatu yang baru karena pada dasarnya pada debat putaran pertama dan selama masa kampanye para calon sudah banyak menyampaikan banyak program, visi, dan misi kepada masyarakat," kata Sumarno.

Kompas TV Melalui rapat pleno yang di gelar Sabtu malam (5/3), Komisi Pemilihan Umum provinsi DKI Jakarta menetapkan, 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, berhak mengikuti putaran kedua pilkada DKI Jakarta. Apa saja hasil dari rapat pleno tersebut? Kita bahas bersama Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar dan pengamat komunikasi politik, Lely Arianie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com