Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Nyatakan Lift Blok M Square Anjlok karena Kelebihan Beban

Kompas.com - 07/04/2017, 17:56 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto mengatakan, penyidik tidak menemukan unsur kelalaian pengelola Blok M Square terkait anjloknya lift di mal tersebut.

Budi menjelaskan, kesimpulan itu diambil setelah penyidik mendapatkan hasil dari laboratorium forensik dan keterangan saksi ahli yang menyelidiki kasus tersebut.

"Artinya tidak ada prosedur yang dilanggar pihak manajemen. Karena mengingat sistem maintenence yang dilakukan pihak pengelola sudah berjalan," ujar Budi, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/4/2017).

(baca: Saat Anjlok, Lift di Blok M Square Disebut Tak Bisa Menutup Sempurna)

Budi menjelaskan, pemeriksaan rutin lift tersebut baru dilakukan tiga hari sebelum anjlok. Dalam pemeriksaan tersebut ada beberapa spare part yang diganti oleh pihak pengelola.

Mantan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya itu mengatakan saat terjadinya kecelakaan tersebut alarm peringatan di dalam lift juga berfungsi.

"Justru dengan alarm berfungsi dan canvas itu masih ngerem dia masih melorot dari lantai 7 ke lantai 3. Setelah lantai 3 karena over capacity baru lift tersebut terhempas. Kalau alarmnya tidak berfungsi itu dari lantai 7, kita bayangkan akan seperti apa itu," ucap dia.

Budi menjelaskan, kapasitas lift bermerk Sigma tersebut maksimal kuat menampung beban 1.600 kilogram atau 24 orang. Namun, pada saat kejadian, lift tersebut berisi 31 orang.

Oleh karena itu, penyidik menyimpulkan penyebab lift itu anjlok bukan karena kerusakan, melainkan karena kelebihan beban.

"Artinya tidak ditemukan tindak pidana dari pengelola. Kelalaian dari pengunjung," kata Budi.

(baca: Lift yang Anjlok di Blok M Square Beroperasi Sejak 2008)

Budi menyatakan, ada dua orang terakhir yang masuk ke lift tersebut dengan cara berlari dan melompat. Namun, polisi tidak memidanakan mereka karena kedua orang tersebut turut menjadi korban.

"Nah sekarang kami kembalikan apakah dengan menetapkan dua orang terakhir tersebut sehingga mengakibatkan lift limbung, apa bisa seperti itu. Bisa saja, tetapi hukum itu tidak seperti itu, kembalikan kepada hati nurani dan azas kepatutan," ujarnya.

Lift di Blok M Square jatuh sekitar pukul 12.45 WIB pada Jumat (17/3/2017). Sebanyak 25 orang terluka dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Para korban rata-rata mengalami patah tulang kaki serta luka di pergelangan tangan dan telapak kaki.

Kompas TV Penyebab Lift Blok M Square Jatuh Murni Kelebihan Muatan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com