Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Tim Anies-Sandi Buktikan bahwa Ada Mobilisasi Massa

Kompas.com - 07/04/2017, 21:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, meminta tim kampanye pasangan pesaingnya, yakni tim pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, untuk membuktikan jika memang menemukan adanya indikasi mobilisasi massa pada hari pemungutan suara pada 19 April ini.

Djarot yakin Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah bekerja dengan baik dalam memperbarui daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemungutan suara putaran kedua.

"Makanya kami ingin DPT kita itu betul-betul valid. Kan sudah E-KTP. Gampang dilacak. Kalau memang ada mobilisasi ya buktiin aja," kata Djarot di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).

KPU DKI telah menetapkan jumlah DPT putaran kedua yang berjumlah 7.218.280 orang. Jumlah itu meningkat dibanding DPT putaran pertama yang mencapai 7.108.589 orang.

Baca juga: Total DPT Pilkada DKI Putaran Kedua Mencapai 7,2 Juta Pemilih

Tim pemenangan pasangan Anies-Sandi menduga ada mobilisasi massa pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Mereka menyebut ada sekitar 153.804 data tidak valid yang didasarkan pada kode 10 pada nomor induk kependudukan (NIK) dan jumlah angkanya juga hanya terdiri dari 14 angka.

Menurut tim Anies-Sandi, tidak ada provinsi manapun yang kode angka KTP-nya menggunakan angka 10. Sedangkan jumlah angka pada NIK seharusnya 16.

Baca juga: Temukan Banyak DPT Invalid, Tim Anies-Sandi Duga Ada Mobilisasi Massa

Djarot yakin KPU dan Bawaslu akan bisa mengantisipasi jika memang terjadi kecurangan, salah satunya seperti mobilisasi massa.

"Sekarang kalau mau curang itu gampang ketahuan. Pengawas di mana-mana. Jadi saya minta tolong mari kita selesaikan (pilkada) dengan baik," kata Djarot.

Kompas TV Format Baru Debat Pilkada DKI Putaran Kedua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com