Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas 47,9 Persen Menurut Survei, Sandiaga Tak Mau Jemawa

Kompas.com - 13/04/2017, 18:02 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berkomentar soal hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut elektabilitas pasangan calon, Anies Bawedan-Sandiaga Uno, unggul tipis dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Survei itu menunjukkan, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 46,9 persen. Sementara itu, elektabilitas Anies-Sandiaga sebesar 47,9 persen.

(Baca juga: 6 Hari Jelang Pencoblosan, Sandiaga Temui Prabowo)

Menurut Sandiaga, dia bersama Anies akan bekerja keras lagi agar bisa memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 ini.

"Harus kerja lebih keras, kita dihantam lebih banyak isu lagi. Kita harus lebih tegar jangan hilang konsentrasi," ujar Sandiaga di Subang, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

Pria yang akrab disapa Sandi ini mengatakan, jelang hari pencoblosan, dia bersama Anies makin sering diterpa isu hoaks.

"Kita dihantam begitu banyak gerakan sistematis di akar rumput yang teman-teman menyikapi sebagai bagian daripada proses untuk melakukan penggalangan suara yang tidak demokratis," ucap dia.

Oleh karena itu, dia meminta semua lapisan masyarakat untuk mengawal proses pencoblosan nanti.

Hal itu, kata dia, diperlukan agar pesta demokrasi ini tidak dicederai oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

(Baca juga: Sandiaga Sebut Realisasi Tol Cipali Lebih Sulit dari Program Dp 0 Rupiah)

Sandi mengaku tidak jemawa menyikapi hasil survei sejumlah lembaga yang menyatakan Anies-Sandi lebih unggul dari Ahok-Djarot.

"Bukan berarti kita harus santai dan jemawa. Tapi kita harus kerja keras, yakinkan warga DKI tinggal lima hari lagi kita pastikan bahwa Anies sandi bisa hadir sebagai persatuan, solusi masalah masyarakat kebanyakan," kata Sandi.

Kompas TV Dalam debat final pilkada jakarta, kedua pasangan calon diminta pandangan mereka terkait permasalahan kesehatan bagi warga jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com