JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mendapatkan usulan soal penataan kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya dari arsitek kenamaan, Her Pramtama di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2017).
Pramtama memaparkan soal penataan salah satu kawasan bersejarah tersebut. Dia berencana membuat kawasan Masjid Istiqlal, Monumen Nasional dan Gereja Katedral lebih menarik.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan mempertimbangkan vista dan poros. Vista adalah objek yang dibingkai secara semu dan bisa dengan mudah dinikmati keindahannya.
Baca: Sandiaga: Perlu Rp 2,7 Triliun untuk Program DP 0 Rupiah Tahap Pertama
Dikatakan semu, karena bingkai ini bukan bingkai sesungguhnya, melainkan sebuah benda dengan tugas seolah-olah membingkai.
Ketiga kawasan itu akan terintegrasi satu sama lain hingga membentuk pemandangan yang menarik. Untuk mewujudkan itu, kawasan Masjid Istiqlal akan lebih terbuka.
"Jadi untuk pohon atau ornamen lain, itu akan ditata dan akan direlokasi ke tempat lain, bukan ditebang," kata Pramtama di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Jumat.
Baca: Sandiaga: Rilis LBH Soal Penggusuran di Jakarta Adalah Realitas
Adapun dia akan mengintegrasikan antara Stasiun Juanda ke Masjid Istiqlal secara langsung. Saat ini naik turun Stasiun Juanda untuk ke Masjid Istiqlal dianggap belum terlalu terjangkau.
Sementara itu, Sandiaga mengaku menerima usulan penataan tersebut. Usulan itu akan dibawa untuk dibahas lebih lanjut agar bisa masuk dalam program.
Kendati demikian, Sandiaga mengakui bahwa tak mudah untuk mengimplementasi penataan ini karena kawasan tersebut memiliki badan otoritas sendiri.
"Kita harus duduk dan rembuk. Tak ada sekat di antara kita. Nanti ada perwakilan Pemprov, Kementerian Agama RI, komunitas, masyarakat dan lainnya," kata Sandiaga.