Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di Rusunawa Marunda, Ini Permintaan Warga ke Anies-Sandi

Kompas.com - 19/04/2017, 20:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat "quick count" Kompas menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga S Uno unggul dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Rabu (19/4/2017), dengan perolehan suara 58 persen.

Sementara pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh sebanyak 42 persen suara.

(Baca: Hasil Final "Quick Count" Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen)

Di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara sendiri, pasangan pengusung program "Oke Oce" itu, menang telak dengan jumlah suara kumulatif di delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 2.233 suara.

Kompetitornya, pasangan Ahok-Djarot, terpaut 282 poin atau hanya berhasil mendulang sebanyak 1.951 suara. Kemenangan Anies-Sandi memberikan harapan baru bagi para pendukungnya, bahwa kesulitan-kesulitan yang mereka alami bisa hilang apabila Anies dan Sandi menjadi Gubernur dan Wagub DKI Jakarta.

Misalnya saja Napiasih (31). Ibu muda ini meminta Anies-Sandi untuk mengubah status rusunawa (sewa) Marunda menjadi rusunami (milik). Pasalnya, biaya pemeliharaan yang memang dibebankan kepada penghuni rusunawa untuk merawat fasilitas, dirasakan terlalu mahal.

"Saya di lantai dua, per bulannya Rp 151.000. Kalau sama air bisa Rp 250.000 per bulan," kata Napiasih kepada Kompas.com.

Selain mengharapkan bisa memiliki rusun dan berlangganan air dengan harga lebih murah, Napiah meminta Anies-Sandi untuk membuka lapangan pekerjaan, khususnya untuk ibu-ibu rumah tangga di sana.

"Yang penting bisa buat sambilan di rumah, dikerjain di rumah," imbuh ibu dua putra itu. Napiasih juga meminta agar di kawasan Marunda, toko ritel modern diperbolehkan masuk.

"Kayak Indomaret, harus diadain itu. Kita kalau setor (cicilan) motor, setor apa, harus ke Cilincing jauh," keluhnya.

Tak hanya toko ritel modern, Napiasih juga berharap pemimpin baru bisa membangun pasar yang luas dan lengkap di kawasan Rusunawa Marunda. Tidak hanya untuk sayur-mayur atau makanan jadi, tetapi juga yang menjual pakaian atau sandang.

"Pasar yang jualan baju enggak ada. Adanya seminggu sekali, malem Rabu, di dekat masjid. Jadi kalau mau beli baju harus ke Cilincing. Kalau bisa di sini diadain pasar ya," ucap Napiasih.

Harapan serupa disampaikan oleh Mariyah (46) yang juga mendukung pasangan Anies-Sandi. Rusun Mariyah yang terletak di lantai tiga, biaya pemeliharaannya lebih murah, yakni Rp 144.000 per bulan.

"Tapi sekarang kosong. Saya kan jualannya di Pluit. Kalau buat mondar-mandir kan capek di jalan. Sementara, kalau di sini kan buat usaha belum ketemu (belum ada pasarnya)," jelas Mariyah.

Menurut Mariyah, pasar-pasar kecil yang ada di tiap kluster tidak menarik dan kurang besar. "Kalau sekarang ini pasarnya terpisah-pisah. Jadi kan enggak ramai pasarnya kalau begitu," ujar ibu dua orang anak itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakai Caping Saat Aksi May Day, Pedemo: Buruh Seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi May Day, Pedemo: Buruh Seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com