Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kalah Berdasarkan "Quick Count", Warga Masih Padati Balai Kota

Kompas.com - 21/04/2017, 09:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada pemandangan yang berbeda dari Pendopo Balai Kota pada Jumat (21/4/2017) pagi, atau dua hari setelah pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017.

Meskipun pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat kalah berdasarkan hasil "quick count" sejumlah lembaga survei, warga tetap memadati Balai Kota seperti biasa.

Mereka ingin sekadar berfoto dengan Ahok atau mengadukan suatu masalah. Sekitar pukul 07.00, warga terlihat sudah mengantre di pendopo.

(Baca juga: Karangan Bunga untuk Ahok di Balai Kota)

Antrean dibagi menjadi antrean foto dan antrean warga untuk mengadu permasalahan. Warga yang akan berfoto dengan Ahok mengular hingga ke sisi kiri pendopo Balai Kota DKI Jakarta.

Kemudian, mereka bersorak saat pagar Balai Kota dibuka dan mobil Toyota Land Cruiser melintasi halaman.

Sekitar pukul 08.00, Ahok tiba di Balai Kota. Ahok langsung meladeni permintaan foto warga. Hingga pukul 09.05, Ahok masih meladeni permintaan foto warga.

"Saya tuh datang buat bersih-bersih di depan jam 6. Sudah ada di atas 10 orang-lah yang nunggu di pendopo," kata Aep, seorang pekerja harian lepas (PHL) Balai Kota.

Seorang warga bernama Clarissa yang juga pegawai Sekretariat Wakil Presiden mengaku sengaja datang ke Balai Kota. Ia bersama tiga orang rekannya akan lari pagi di Monas.

"Tapi lihat ada Pak Ahok di sini, jadinya ke sini saja. Emang nge-fans sama dia," kata Clarissa.

(Baca juga: Pekan yang Berat bagi Ahok...)

Adapun tradisi menerima foto dan aduan warga ini sudah dilakukan Ahok sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Saat Ahok menjadi gubernur, pendopo dilengkapi dengan kursi dan meja. Kemudian, ada dispenser berisi kopi dan teh serta setoples biskuit untuk kudapan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com