"Kemarin ada yang lucu, kurir lagi masukin bunga ke mobil, nah tiba-tiba ada bapak-bapak yang bawa motor lihat dan ikutan pesan," ucap Boby.
(baca: Ketika Balai Kota Jadi Lokasi Wisata Malam karena Karangan Bunga)
Boby mengatakan, pemesan bunga membuat sendiri pesan yang ingin disampaikan melalui karangan bunga. Mayoritas isi pesannya adalah ucapan terima kasih dan dukungan untuk Ahok-Djarot.
"Ada yang pakai bahasa Jawa sampai bahasa Jerman. Saya aja enggak ngerti artinya he-he-he. Ada juga yang lebay seperti gagal move on gara-gara Ahok-Djarot kalah," ucap Boby.
Boby menyampaikan, para pemesan rata-rata mengirim bunga untuk menunjukkan rasa simpati kepada Ahok-Djarot. Bahkan, kata Boby, ada pengirim bunga yang tak ingin dituliskan namanya.
"Mereka bilang Pak Ahok ini langka, makanya mereka bersimpati," tutur dia.
(baca: Setelah Balai Kota Kebanjiran Karangan Bunga)
Boby yang sudah lima tahun bekerja di toko bunga Krekot itu bersyukur atas fenomena banyaknya karangan bunga untuk Ahok-Djarot.
Menurut dia, banjir pesanan bunga seperti ini sangat langka terjadi.
"Konsumen lebih meningkat. Yang tadinya ibu-ibu pelit beli kembang sekarang pada beli. Rata-rata belinya pada patungan," seloroh Bobby.
Toko bunga Krekot menjual bunga papan dengan harga yang bervariasi. Untuk karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota umumnya dihargai mulai Rp 750.000 hingga Rp 3 juta.