JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.
Wakil Ketua ACTA Ali Lubis mengatakan pelaporan ini terkait kinerja Bawaslu DKI yang mereka anggap tidak mau menindaklanjuti temuan sembako diduga politik uang.
"Laporan kami tadi terkait laporan yang tidak ditanggapi, jadi kami kan boleh dong berindikasi atau curiga ada apa sih di dalam Bawaslu ini?" kata Ali Lubis ditemui di Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017).
Ali menuding ada oknum di tubuh Bawaslu DKI yang enggan meneruskan laporan terkait sembako ini hingga ke penindakan. Padahal, kata Ali, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) selalu ada saat penemuan atau penggerebekan sembako diduga politik uang.
Namun, hasil penelusuran Bawaslu menyatakan sembako tersebut bukan sebagai tindak pidana pemilu.
"Itu terlalu naif lah, sekarang itu kan udah jelas terkait Pilkada," kata Ali.
Baca: Temuan Paket Sembako Jelang Putaran Kedua Dinyatakan Bukan Tindak Pidana Pemilu
Sementara itu, anggota tim asistensi Bawaslu DKI Burhanudin Thomme mengatakan sudah menerima kabar dari Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti bahwa mereka dilaporkan.
Menurut Burhan, wajar saja jika ada pihak yang tidak puas dengan kinerja Bawaslu DKI dan melaporkannya ke DKPP.
"Itu sah menurut saya apabila tidak puas dilaporkan ke DKPP, biarkan DKPP menilai, Bawaslu sudah sering dilaporkan ke DKPP kemarin bahkan tidak terbukti dan bahkan direhabilitasi nama baiknya," kata Burhan.
Burhan membantah pihaknya tidak menangani laporan dari masyarakat, termasuk soal sembako.
Baca: Bawaslu Ingin Sembako yang Diamankan Jelang Pilkada Disumbangkan
Menurutnya, laporan sudah ditelusuri dengan memanggil pelapor, terlapor, dan saksi-saksi. Melalui klarifikasi itu, Bawaslu menentukan ada atau tidaknya tindak pidana dari setiap laporan.
Ia membantah jika pihaknya tidak bekerja, apalagi diintervensi oleh pihak-pihak tertentu.
"Kami tetap istikamah, tidak ada intervensi, saya selalu mendampingi pimpinan (Bawaslu DKI), saya meyakini sudah on the track, karena kalau tidak pasti sudah dipecat," kata Burhan.