Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun Pasar Rumput Rampung Desember 2018, Siapa yang Boleh Menyewa?

Kompas.com - 03/05/2017, 18:47 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pembangunan Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi Pasar Rumput, Jakarta Selatan, ditargetkan rampung pada Desember 2018. Rusun itu diprioritaskan untuk warga relokasi.

"Ini sebetulnya yang pertama kami akan berikan kepada mereka yang terdampak normalisasi sungai," kata Djarot usai meninjau lokasi Rusun Pasar Rumput, Rabu (3/5/2017).

Namun, selain warga relokasi, rusun tersebut juga boleh disewa oleh warga lainnya. Djarot mengatakan, Rusun Pasar Rumput nantinya boleh disewa oleh warga yang tidak memiliki rumah dan mengalami kesulitan hidup. Warga dari luar Jakarta tetapi bekerja di DKI Jakarta juga boleh menyewa.

"Boleh, ya ini sistemnya apartemen harga kos. Kamu sewa kos dengan harga yang murah, boleh dong, tapi untuk memiliki tidak karena kami betul-betul ingin mengurangi urbanisasi," kata dia.

Ada 1.984 unit rusun yang dibangun di Rusun Pasar Rumput. Rusun Pasar Rumput diharapkan bisa membantu warga untuk menekan biaya hidup terutama untuk hunian, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan bahan pangan. Rusun itu akan terintegrasi dengan moda transportasi dan pasar.

"Ini kan terintegrasi antara hunian, aktivitas ekonomi, dan transportasi di tengah kota," kata Djarot.

Rusun Pasar Rumput akan dibangun setinggi 25 lantai dan dilengkapi lift. Setiap unit rusun memiliki luas 36 meter persegi. Setiap rusun memiliki dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga.

Di lantai bawah rusun akan dibangun pasar sehingga penghuni rusun bisa berbelanja kapan pun dan dekat.

"Bisa 24 jam, kadang-kadang mereka pengin belanja, yang di atas itu dia bisa ke bawah. Enggak perlu kulkas di sini, ngapain pake kulkas kalau semua pengin yang segar-segar beli, pengin apa beli, efisien," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com