Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga soal Sistem '"Online" dan Penerapan Parkir Meter di DKI

Kompas.com - 04/05/2017, 08:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

Kompas TV Terkait beredar kabar, lahan parkir dikuasai preman dan 5 mesin parkir meter hilang,

Selain mencegah kebocoran dan memberdayakan juru parkir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sistem parkir meter juga diterapkan untuk mencegah korupsi yang mungkin terjadi.

"Kami lakukan terus di pemerintah kami itu sistem cashless, non-tunai, supaya tidak ada kebocoran, supaya tidak ada korupsi. Sistem parkir seperti itu juga, melakukan itu," ujar Djarot, Rabu.

Dengan parkir meter, lamanya kendaraan yang diparkir akan terekam. Parkir meter dapat memastikan tarif retribusi yang harus dibayar pengguna kendaraan yang masuk dalam pendapatan daerah.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriyansyah mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan efektivitas TPE atau parkir meter di sejumlah lokasi di Jakarta.

Andri mengatakan, TPE tidak akan optimal tanpa ada kesadaran masyarakat. Namun itu tidak berarti TPE tidak perlu diterapkan. Andri mengatakan, hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan efektivitas sistem parkir meter itu.

"Sekarang kalau seumpamanya belum cocok sama karakter orang Jakarta, yang cocok apa? Pertanyaan lagi, apakah lantas harus diam kita? Enggak bakal maju-maju dong. Jalan dulu, lalu evaluasi, benerin," ujar Andri, Rabu.

Baca: Kata Pengendara soal Penerapan Parkir Meter di Jakarta

Andri mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas penggunaan parkir meter adalah dengan menambahkan CCTV. Dengan CCTV, pemerintah bisa memantau apakah masyarakat menggunakan parkir meter atau tidak.

Pemerintah juga bisa melihat apakah juru parkir masih mengambil pungli. Penggunaan parkir meter dinilai termasuk efektif.

Dari segi pendapatan, parkir meter menghasilkan lebih banyak daripada pendapatan sebelum parkir meter digunakan, yakni mencapai 300-400 persen.

Itu merupakan presentase pendapatan dari parkir meter secara keseluruhan. Pendapatan dari parkir meter tersebut bisa digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan.

Bisa juga untuk membiayai gaji bagi para juru parkir. Saat ini, ada 210 terminal parkir elektronik yang sudah dipasang oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Kendati demikian, besarnya penerimaan bukan tujuan utama dari penerapan parkir meter ini. Tujuan utamanya, yakni memberikan kepastian soal tarif dan penerimaan parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com