Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam "Rumah Lembang" Meninggal Usai Dengar Vonis Ahok

Kompas.com - 09/05/2017, 20:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang relawan sekaligus satpam yang biasa menjaga posko relawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, yaitu Gerard Samapaty, meninggal dunia usai mendengar vonis Ahok (sapaan Basuki) pada Selasa (9/5/2017) ini.

Relawan Ahok-Djarot, Nongandah Darol Mahmada, menceritakan bagaimana Gerard meninggal.

"Jadi ceritanya itu Pak Gerard itu TV-nya sebenarnya mati. Tadinya remote-nya itu enggak ada. Lalu ada tukang remote lewat rumahnya, dia beli," kata Nongandah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/5/2017).

Nongandah baru saja melayat ke kediaman keluarga Gerard. Gerard meninggalkan istri dan 7 anak.

Nongandah mengatakan, Gerard akhirnya bisa menonton televisi usai membeli remote. Gerard menonton sidang vonis yang menyatakan Ahok bersalah dan langsung ditahan.

Baca juga: Terbukti Menodai Agama, Ahok Divonis 2 Tahun Penjara

"Dia enggak sanggup dan langsung dia pingsan. Itu masih di depan tukang remote-nya," ujar Nangondah.

Anak Gerard mengetahui bahwa ayahnya pingsan dari penjual remote yang masih ada di rumahnya. Setelah beberapa lama, Gerard tidak bernapas lagi. Setelah dibawa ke bidan dekat rumah, Gerard dinyatakan meninggal.

"Jadi memang Pak Gerard ini meninggalnya karena dia kena jantung karena keputusan Pak Ahok langsung dipenjara," ujar Nangondah.

Nangondah mengatakan, biasanya Gerard menjadi petugas jaga di Rumah Lembang. Dia sebenarnya punya pekerjaan di salah satu perusahaan swasta.

Jenazah Gerard akan dibawa ke Sumba, NTT, tempat kelahirannya, dini hari nanti.

"Jam 1 pagi ini Pak Gerard mau diterbangkan ke tanah kelahirannya di Sumba. Itu wasiatnya kata istrinya," ujar Nangondah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com