Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Stasiun Klender, Penumpang Berjubel di Stasiun Bekasi

Kompas.com - 19/05/2017, 08:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di Stasiun Klender, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2017) pagi mengakibatkan perjalanan KRL lintas Bekasi-Manggarai tertahan.

Imbasnya, penumpang berjubel di Stasiun Bekasi. Menurut seorang pengguna jasa KRL, Adinda Dwi Putri (22), commuter line di jalur 3 maupun jalur 2 Stasiun Bekasi belum dapat diberangkatkan karena insiden tersebut.

Ada pula kereta api jarak jauh Argo Parahyangan yang tertahan di Stasiun Bekasi.

(Baca juga: Kebakaran di Stasiun Klender, KRL Bekasi-Manggarai Tertahan )

Para penumpang yang berasal dari dua commuter line tersebut kemudian turun dari rangkaian kereta untuk mencari moda transportasi lain. 

"Sekarang penumpangnya berangsur-angsur pada turun, dari KRL jalur 3 dan 2 pada turun karena kereta belum diberangkatkan. Jaringan listrik juga mati dan belum ada kepastian," kata Adinda saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Adinda Dwi Putri Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Bekasi sebagai imbas dari kebakaran di Stasiun Klender, Jumat (19/5/2017). Perjalanan KRL lintas Bekasi-Manggarai tertahan.
Ia mengatakan, berdasarkan pengumuman dari petugas di stasiun, kemungkinan penanganan kebakaran ini memerlukan waktu lama sehingga penumpang disarankan mencari moda transportasi lain.

(Baca juga: Kebakaran Terjadi di Depo Stasiun Klender)

Vice Presiden Corporate Communication PT Kereta Commuter Jabodetabek Eva Chairunnisa dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa penumpang yang sudah membeli tiket dan belum melakukan perjalanan atau belum mencapai stasiun tujuan dapat mengembalikan tiket di stasiun terdekat.

Belum bisa diperkirakan kapan perjalanan KRL lancar kembali. "Petugas pemadaman sudah di lokasi untuk pemadaman dan tidak ada korban luka maupun jiwa," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com