Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Bukit Duri Sesuai Permintaan Warga

Kompas.com - 06/06/2017, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Waktu relokasi permukiman di bantaran Sungai Ciliwung, tepatnya di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan, disesuaikan dengan permintaan warga pada saat sosialisasi. Warga meminta relokasi dilakukan setelah Lebaran dan libur sekolah.

Dengan pemenuhan permintaan itu, relokasi untuk penataan bantaran Sungai Ciliwung ini sudah tertunda dari rencana semula, yaitu awal April.

"Waktu sosialisasi, ada permintaan (warga agar) waktunya sesudah Lebaran dan kenaikan kelas. Kami sesuaikan dengan permintaan mereka," kata Asisten Perekonomian dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Selatan Freddy Setiawan, Senin (5/6).

Relokasi permukiman di bantaran sungai yang termasuk wilayah RW 001 dan RW 012 Bukit Duri ini merupakan lanjutan dari penataan bantaran Sungai Ciliwung yang dilakukan tahun lalu.

Relokasi akan dilakukan sepanjang sekitar 700 meter, dengan jumlah keluarga yang terkena relokasi 363 keluarga. Dari jumlah ini, hanya dua orang yang terbukti mempunyai sertifikat tanah.

Pembebasan lahan bersertifikat ini dilakukan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta. Prosesnya dilakukan dengan tahapan penawaran harga (appraisal).

"Kalau pemilik tak setuju dengan harga, akan tetap dibebaskan lewat pengadilan atau konsinyasi. Mau tidak mau, lahan ini dibebaskan karena untuk kepentingan umum," kata Freddy.

Sementara sebagian besar warga yang tidak memiliki sertifikat tanah akan direlokasi saja. Hingga Juni 2017, sebanyak 330 keluarga sudah mengambil kunci rumah susun.

Rumah susun sederhana sewa yang disediakan adalah Rusunawa Rawa Bebek, Komaruddin, dan Pulo Gebang. Pengundian rusunawa terakhir dilakukan untuk sekitar 100 keluarga di Balai Kota DKI, dua pekan lalu.

Adapun 31 keluarga hingga saat ini belum mengambil jatah rusunawa. "Relokasi terhadap 31 keluarga yang belum mengambil tetap dilakukan. Ini terserah mereka akan mengambil jatah rusunawa atau tidak," kata Freddy.

Ia mengatakan, relokasi direncanakan sekitar sepekan setelah Lebaran. Sampai kemarin, belum ada tanggal pasti pelaksanaan relokasi.

Warga akan diberi surat pemberitahuan 1, 2, dan 3 sebelum relokasi. "Mungkin sepekan sebelum Lebaran, (surat pemberitahuan) akan mulai diberikan," ujar Freddy.

Warga yang bermukim di perkampungan ini didominasi pedagang makanan. Awalnya, mereka berharap relokasi dapat menunggu sampai Rusunawa Pasar Rumput bisa ditempati.

"Sebenarnya kami menunggu rusunawa di Pasar Rumput jadi dulu dan penempatan (kami) bisa di situ supaya dekat dengan tempat kami berjualan sekarang," kata Abdullah (19), warga yang terkena relokasi.

Ia berharap keluarganya tetap dapat berjualan saat menempati rumah susun nantinya. (IRE)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2017, di halaman 27 dengan judul "Relokasi Bukit Duri Sesuai Permintaan Warga".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com