Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Polisi Kejar Truk di Tol Dalam Kota seperti di Film

Kompas.com - 07/06/2017, 17:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Video aksi polisi mengejar sebuah truk muncul di jejaring sosial Youtube. Aksi mengejar ini bak yang terjadi di film-film.

Seperti dipantau Kompas.com, Rabu (7/6/2017), video berjudul “Kejar Kejaran Mobil Polisi Dengan Mobil Truk Di Jalan Tol” itu diunggah pemilik akun Youtube “kang guruk”, Minggu (4/6/2017).

Sampai Rabu pukul 17.30 WIB, video tersebut sudah ditonton melebihi 283.000 kali. Pada video yang belum diketahui identitas perekamnya itu nampak polisi dari Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya berupaya menghentikan truk ukuran sedang berwarna merah pada siang hari di Tol Dalam Kota, persisnya sebelum Patung Pancoran di jalur arah Semanggi.

Truk merah itu berhasil dihentikan di tanjakan jalan layang Tol Dalam Kota dekat Patung Pancoran. Dua buah mobil polisi berhenti di depan truk, satu di antaranya berhenti di pinggir kiri jalan.

Namun, saat seorang anggota polisi keluar dari mobil, pengemudi truk melarikan diri dengan membelokan mobil ke kiri. “Lihat, lihat, lihat, lihat..ooo.... dia kabur lagi-kabur lagi,” kata suara dalam video.

Truk lalu berjalan belok ke kanan menghindari mobil polisi yang ada di kiri jalan yang juga sempat berupaya menahan. Aksi mengejar pun berlanjut. Truk terus melaju meninggalkan polisi di belakangnya.

Sempat terlihat truk itu melewati Gerbang Masuk Tol Tebet I di kiri jalan. Dua mobil polisi terus berupaya memepet truk. Sampai suatu ketika truk merah yang pengemudinya belum diketahui itu nyaris menyerempet pagar pembatas jalan tol di kanan karena dipepet polisi.

Aksi mengejar ini nampak terjadi saat kondisi jalan kebetulan sepi. Namun, kendaraan pribadi warga nampak terganggu dengan kejadian ini, sebab terlihat lampu rem mobil warga yang berada di dekat truk yang sedang dikejar polisi ini menyala tanda mengurangi kecepatan.

Polisi terus mengejar truk misterius itu yang terus berupaya melarikan diri. Sampai saat polisi hendak memblokade di depan dekat exit tol Tegal Parang, Mampang, pengemudi truk tiba-tiba berbelok kiri keluar dari jalan tol masuk di ruas jalan arteri.

Saat keluar tol truk hampir menyerempet mobil polisi lain yang menempel di sebelah kiri.

“Awas, dia meloloskan diri, luar biasa pandai sekali tu sopir tu,” ujar suara dari video dengan logat daerah.

Kejadian ini mendapat respons beragam dari netizen. Akun Youtube Ziifay Sullivan berkomentar, “Emang di tol dalam kota truk golongan 2 ke atas gk boleh lewat daru jm 5 pagi sampe jm 10 malm... makanya dia di suruh berhenti .. bukan mau di mintain duit ... soalnya saya jga kenek truk...

Akun Eka Dava heran dengan polisi yang tak dapat menghentikan truk yang dikejar. “Berarti mobil polisi indonesia lambat masak kalah sama truk,” tulis Eka Dava.

Ada juga yang menilai polisi khawatir mobilnya lecet sehingga tidak dapat menghentikan truk. “PJR nya gak berani...takut mobil lecet wkwkwkwk,” ujar Lonely Akaza.

Kepala Subdit PJR Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, kejadiannya sekitar satu bulan lalu.

“Waktu kejadian kurang lebih 1 bulan yang lalu, TKP tol Cawang arah Semanggi,” ujar Lukman.

Pengemudi truk menurutnya dikejar petugas karena masuk di jalur tol dalam kota bukan pada jamnya. Sesuai aturan, lanjut Lukman, jalur tol dalam kota dilarang bagi truk mulai pukul 05.00-22.00.

Namun, setelah kejar-mengejar tersebut, sang pengemudi truk akhirnya keluar ke jalan arteri di exit Tol Tegal Parang. Mobil patroli tidak lagi terlihat mengejar.

Ini video tersebut:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com