Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Mudik, 62.729 Warga Sudah Tinggalkan Jakarta

Kompas.com - 20/06/2017, 20:43 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga DKI Jakarta mulai meninggalkan Ibu Kota menjelang Lebaran 2017. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, sebanyak 62.729 warga meninggalkan DKI Jakarta menggunakan bus sejak 15-19 Juni 2017.

Tercatat 4.321 bus beroperasi mengangkut puluhan ribu pemudik tersebut.

Adapun warga yang datang ke Jakarta selama kurun waktu tersebut adalah sebanyak 51.356 orang dengan menumpang 5.441 bus.

Khusus pada Senin (19/6/2017), warga yang meninggalkan Jakarta sebanyak 16.862 warga menggunakan 1.011 bus, sedangkan yang datang ke Jakarta sebanyak 10.407 orang dengan 1.351 bus.

Mereka tercatat datang dan pergi dari tujuh terminal, yakni Kampung Rambutan, Kalideres, Tanjung Priok, Muara Angke, Pinang Ranti, Lebak Bulus, dan Grogol.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengimbau pemudik mengecek harga tiket bus yang dipasang di loket-loket perusahaan otobus (PO) di terminal dan membayar tiket sesuai dengan harga yang tercantum di loket.

"Semua tarif harus tertempel di loket, tarif yang dibayarkan harus sesuai dengan tarif yang ditempel di loket," ujar Andri, di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (20/6/2017).

(baca: Musim Mudik, Penumpang di Stasiun Senen Melonjak hingga 6 Ribu Orang)

Anggota Dishub DKI Jakarta akan memantau kesesuaian harga tiket yang dijual dan yang diinformasikan di loket.

Warga diharapkan melapor apabila harga yang ditetapkan dengan harga yang harus dibeli tidak sesuai.

Dari informasi warga tersebut, Dishub DKI Jakarta akan menindak PO nakal yang memainkan harga tiket.

PO yang memainkan harga tiket akan dikenakan sanksi mulai dari stop beroperasi, pembekuan izin trayek, sampai dengan pencabutan izin PO.

(baca: Buka Tutup Jalan di Tol Cipali Diberlakukan Selama Musim Mudik Lebaran)

Kompas TV Tol Cikampek Mulai Dipadati Pemudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com