Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Tiket Bus Keluhkan Sepinya Penumpang di Terminal Pulo Gebang

Kompas.com - 28/06/2017, 18:23 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah agen penjualan tiket bus antarkota antarprovinsi mengeluhkan sepinya calon penumpang selama masa mudik Lebaran di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Oni, seorang pegawai Perusahaan Otobus (PO) Harta Sanjaya mengatakan, sejak dipindahkan dari terminal Pulogadung penjualan tiket menurun.

Calon penumpang di Pulo Gebang pun tidak sebanyak di terminal lain seperti Pulogadung dan Kampung Rambutan.

"Di sini penumpang sepi, Mas. Tidak sebanyak saat di Pulogadung. Apalagi Lebaran kemarin, untuk memberangkatkan satu bisa saya ngoyo (susah payah)," ujar Oni saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (28/6/2017).

Sepinya terminal Pulo Gebang, menurut Oni, terjadi karena calon penumpang memilih untuk membeli tiket bus dari terminal lain.

Tidak sedikit pula calon penumpang yang membeli tiket di agen-agen di sepanjang jalan kawasan Pulogadung.

"Seharusnya, agen bus yang ada di pinggir jalan sekitar Pulogadung itu dipindahkan juga ke Pulo Gebang. Sekarang ini masih banyak penumpang yang beli di sana kemudian naiknya di Pulo Gebang," tutur Oni.

Hal senada juga diungkapkan oleh Marni, pegawai PO Selamet. Ia mengaku saat hari Lebaran, Minggu (25/6/2017), perusahaannya hanya memberangkatkan satu bus dari terminal Pulo Gebang.

Sementara, saat masih di Pulogadung, perusahaannya bisa memberangkatkan 10 bus saat Lebaran.

"Lebaran tahun ini cuma satu bus berangkat dulu bisa 10 bis," kata Marni.

Menurut Marni, banyak calon penumpang yang memilih berangkat dari Terminal Grogol dan Kalideres, karena pertimbangan jarak yang relatif dekat.

Sementara itu, akses angkutan umum menuju terminal Pulo Gebang masih sangat terbatas.

Berdasar pantauan Kompas.com, hanya bus Transjakarta dan Metro Mini yang beroperasi hingga ke Pulo Gebang. Sedangkan Mayasari Bhakti belum beroperasi sampai ke terminal baru itu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, sepinya penumpang di Terminal Pulo Gebang disebabkan kurangnya sosialisasi.

"Jadi ini memang harus didorong sosialisasinya karena sebagian masyarakat juga tadi kan lebih senang di Pulo Gebang karena lebih tertib lebih aman daripada di Pulogadung," ujar Sugihardjo saat meninjau persiapan jelang arus balik Lebaran 2017 di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (28/6/2017).

"Kami akan dorong dengan peningkatan sosialisasi dan peningkatan angkutan terusan, baik yang siang hari maupun yang malam hari," tambahnya.

Selain itu, Sugihardjo juga menegaskan, pihaknya akan menertibkan agen-agen tiket bus yang masih beroperasi di luar kawasan terminal.

"Ini masalah transisi seperti telor dan ayam, jadi kalau tak tertibkan yang di luar penumpang bisa bocor terus. Makanya harus ditertibkan agar berangkat dari sini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com