Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Terowongan Stasiun Tebet Lebih Bagus dari Stasiun Manggarai?

Kompas.com - 24/07/2017, 16:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Underpass atau terowongan bagi pejalan kaki di Stasiun Tebet telah rampung pengerjaannya dan mulai digunakan pertama kali pada Senin (24/7/2017). "Bagus" menjadi kesan pertama penumpang ketika menjajal terowongan ini.

"Bagus, nyaman," kata Herawati, seorang penumpang. Penumpang lain, Dede, membandingkan terowongan ini dengan terowongan di Stasiun Manggarai.

"Bagus, lebih bagus dari Stasiun Manggarai malah ya," kata Dede.

Terowongan di Stasiun Tebet itu menggunakan tangga. Temboknya menggunakan lapisan bermotif bata merah ekspos. Alasnya, menggunakan lantai keramik. Ada kipas angin dan lampu yang membantu sirkulasi udara dan cahaya di dalam terowongan.

Terowongan di Stasiun Manggarai berbeda desainnya. Didingnya hanya tembok dicat putih. Lantainya berupa aspal dan bukan keramik. Ada juga kipas angin dan lampu. Namun beberapa kali, terowongan ini dikeluhkan tergenang ketika hujan. Padahal, Stasiun Manggarai adalah stasiun sentral untuk transit.

Selain dilalui kereta Jakarta Kota-Bogor dan Jatinegara-Bogor, stasiun ini juga dilewati kereta jurusan Bekasi-Jakarta Kota.

Senior Manager Humas Daerah Operasi I Jakarta PT KAI, Suprapto, mengatakan pembangunan di Stasiun Manggarai sebenarnya belum selesai. Jika nanti sudah selesai, ia menyebut terowongan akan sama bagusnya dengan yang ada di Tebet.

"Stasiun Manggarai sampai saat ini masih berlangsung proses revitalisasi stasiunnya. Nanti kalau sudah jadi, ya bagus juga..." kata dia.

Lihat juga: Begini Penampakan Underpass di Stasiun Tebet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com