Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermansyah Ditusuk di Dada dan Urat Leher

Kompas.com - 27/07/2017, 17:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hermansyah, pakar telematika yang dikeroyok di Km 6 Tol Jagorawi beberapa pekan lalu, mengalami luka di urat leher dan dada kiri, tepatnya yang mengarah ke jantung. Luka pada kedua bagian itu yang membuat kondisi Hermansyah sempat kritis.

"Ditusuknya di arah jantung dan urat leher. Yang di leher ini yang membuatnya sulit berkomunikasi," kata juru bicara keluarga Hermansyah, Ichwan, kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2017).

(baca: Pisau yang Digunakan untuk Menusuk Hermansyah Ditemukan di Bandung)

Menurut Ichwan, kondisi kesehatan Hermansyah kini semakin membaik tapi masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gato Subroto. Beberapa alat bantu yang sebelumnya dipasang di tubuhnya kini sudah mulai dilepas tapi belum bisa normal berkomunikasi.

"Komunikasinya terbatas dulu sampai nanti benar-benar pulih. Karena kami juga harus memastikan kepulihan dan kesehatan beliau. Karena ini lukanya serius," ujar Ichwan.

Meski sudah dipindah ruang perawatan, kata Ichwan, kamar tempat Hermansyah dirawat masih dijaga personel TNI AD dan penjenguknya dibatasi, hanya ibu kandung dan istri Hermansyah yang diperkenankan masuk ke ruang perawatan.

"Selain itu tidak boleh. Termasuk saya juga. Saya cuma bisa lihat di kaca dari luar," ujar Ichwan.

Hermansyah diserang sejumlah pria di Km 6 Tol Jagorawi arah Bogor, Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (9/7/2017) dini hari. Saat itu Hermansyah dan istrinya tengah berkendara menuju rumahnya di Depok.

Ada lima pelaku penyerangan yang sudah ditangkap. Dari pengakuan para pelaku kepada polisi, penyerangan dipicu senggolan mobil.

(baca: Kapolri Tegaskan Tak Ada Rekayasa dalam Kasus Hermansyah)

Sebelum kejadian, salah satu mobil yang dikemudikan seorang pelaku menyenggol mobil yang dikemudikan Hermansyah.

Menurut para pelaku, Hermansyah kemudian mengejar dan menghentikan mobil tersebut. Sampai akhirnya terjadi cekcok dan berakhir dengan pengeroyokan terhadap Hermansyah.

Sampai saat ini, kronologi versi para pelaku belum dikonfirmasi oleh Hermansyah maupun istrinya yang menjadi saksi mata pengeroyokan itu.

Kompas TV Polisi Periksa 4 Tersangka Penganiaya Hermansyah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com