Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Susun Semanggi yang Dimulai Ahok, Diselesaikan Djarot, dan Akan Diresmikan Jokowi...

Kompas.com - 31/07/2017, 08:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Simpang Susun Semanggi akan mulai beroperasi sesuai target yang telah ditetapkan Gubernur DKI Jakarta.

Diselesaikan di era Djarot dan akan diresmikan Jokowi

Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok optimis bisa hadir dalam peresmian simpang susun Semanggi. Sebab, pembangunannya begitu cepat dan ditargetkan selesai pada Agustus 2017.

Meski kalah pilkada dan tidak akan jadi gubernur lagi, dia senang karena masih sempat meresmikan simpang susun Semanggi.

"Iya (peresmiannya masih dengan saya), masih kebagian lah, he-he-he," ujar Ahok.

(baca: Bagaimana Simpang Susun Semanggi Bisa Kurangi Kemacetan?)

Namun nasib berkata lain. Ahok yang terjerat kasus penodaan agama kini mendekam di Mako Brimob.

Artinya, Ahok tidak akan ikut dalam peresmian simpang susun Semanggi. Ahok juga tidak bisa melihat ketika proyek tersebut selesai dan dibuka untuk umum.

Adapun, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lah yang melihat penyelesaian proyek pembangunan simpang susun Semanggi.

Pada Jumat, (28/7/2017), Djarot membuka uji coba Simpang Susun Semanggi yang sudah selesai dibangun. Saat itu, Djarot mengatakan simpang susun Semanggi tidak akan terwujud tanpa keputusan yang dibuat Ahok. 

"Kalau saya boleh cerita sedikit saja, harus diakui bahwa pembangunan simpang susun Semanggi adalah berkat keberanian untuk mengambil keputusan dari Pak Basuki Tjahaja Purnama, bukan Pak Basuki menteri, (tapi) Pak Ahok, keberanian untuk mengambil keputusan," kata Djarot. 

Simpang susun Semanggi rencananya akan diresmikan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI oleh Presiden Joko Widodo.

Pesan persatuan

Desain simpang susun Semanggi yang menyerupai daun semanggi memiliki makna tentang persatuan.

"Sebetulnya, si daun semanggi itu adalah sebagai suh atau pengikat," ujar Djarot.

(baca: Pesan Pengikat Persatuan dari Megahnya Simpang Susun Semanggi)

Djarot menjelaskan, pengikat dalam hal ini bisa diartikan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Bisa juga diartikan pengikat atau penyatuan wilayah-wilayah di Jakarta atau Indonesia. Semua diikat dan dibuat "bulat" seperti lingkaran Semanggi.

Filosofi yang lebih lengkap disampaikan Djarot melalui akun instagramnya, @djarotsaifulhidayat. Djarot memosting foto simpang susun Semanggi yang mirip daun semanggi jika dilihat dari atas.

Djarot menulis, tanaman semanggi biasanya tumbuh di area sawah, rawa, dan saluran irigasi. Djarot mengatakan ada cerita bahwa kawasan Karet-Semanggi dulunya ditumbuhi banyak tanaman semanggi.

Dia menduga Sutami yang dulu merupakan Menteri Pekerjaan Umum mengambil nama semanggi berdasarkan cerita itu.

"Konon, area Karet Semanggi Jakarta dulu adalah rawa-rawa yang banyak tumbuh tanaman Semanggi. Apakah Ir Sutami terinspirasi dari tanaman ini untuk proyek gagasannya, atau kemudian yang menginspirasi Bung Karno menamai jembatan ini dengan nama Jembatan Semanggi?" tulis Djarot.

Djarot mengatakan, Bung Karno yang lebih dulu mengungkapkan filosofi daun semanggi yang seperti suh atau pengikat sapu lidi.

Batang lidi yang sudah disatukan dengan suh akan menjadi kokoh menjadi filosofi simpang susun Semanggi yang pembangunannya dimulai sewaktu Ahok menjadi Gubernur DKI, diselesaikan Djarot, dan akan diresmikan Presiden Jokowi.

"Lidi-lidi yang bersatu akan menjadi kuat. Semanggi dengan satu jembatannya dan 4 daunnya melambangkan penyatuan wilayah Ibukota, sekaligus perlambang persatuan bangsa," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com