Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami WNI yang Bantu Ratusan Tersangka Kasus "Online Fraud"

Kompas.com - 03/08/2017, 11:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto mengatakan pihaknya masih mendalami peran lima warga negara Indonesia (WNI) dalam kasus penipuan siber atau online fraud.

Polisi juga mengejar keterangan para WNI yang diduga berperan menyediakan tempat bagi ratusan tersangka warga negara asing (WNA) selama beroperasi di Indonesia.

"Tentunya keberadaan WNA melakukan kejahatan online fraud di Indonesia dugaan kami ada peran WNI yang menyediakan tempat, fasilitas, dan mungkin peran- lainnya," kata Didik kepada pewarta di Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (3/8/2017) siang.

Ratusan WNA yang telah diamankan polisi sebelumnya berasal dari tiga kota besar, yakni Jakarta, Surabaya, dan Bali.

Dari penangkapan di tiga kota itu, rata-rata tersangka menempati rumah besar yang dapat menampung banyak orang dengan harga sewa yang mahal, seperti kediaman para tersangka di tempat kejadian perkara (TKP) Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Berdasarkan penyelidikan sementara, lima WNI yang diamankan polisi berperan sebagai sopir, penerjemah, maupun pembantu para tersangka.

Status kelima WNI ini masih sebagai saksi dan masih dimintai keterangan lebih lanjut oleh polisi.

Baca: 148 Tersangka Kejahatan Siber Akan Dideportasi ke China

Pada siang ini, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan kepolisian China mendeportasi 148 WNA tersangka kasus online fraud ke China.

Mereka diterbangkan ke China untuk melanjutkan proses hukum yang dikenakan kepada mereka, mengingat korban penipuannya rata-rata warga negara China yang banyak bermukim di Indonesia.

Ada dua kloter yang hendak diterbangkan ke China. Untuk kloter pertama, sedang diproses di kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dan siap diberangkatkan dan kloter kedua menyusul nanti siang.

Semuanya akan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat carteran.

Baca: Polisi Akan Serahkan 148 WN China Kasus Kejahatan Siber ke Imigrasi

Kompas TV Polisi menangkap seorang pelaku kejahatan siber yang menyebarluaskan konten pornografi melalui situs di internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com