Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Keluhkan Kualitas Pengangan Tangan pada Transjakarta Amari

Kompas.com - 04/08/2017, 05:48 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang bus transjakarta angkutan malam hari (amari) menyayangkan beberapa bagian dalam bus yang terlihat sudah rapuh.

Salah satu bagian yang dimaksud yakni besi pegangan tangan untuk penumpang. Pantauan Kompas.com,pada salah satu bus amari Koridor 3 Pasar Baru-Kalideres, Jumat (4/8/2017) dini hari, terlihat bagian besi yang memanjang dekat pintu bus miring ke bawah.

Dengan kondisi bus yang penuh ke arah Kalideres dari Halte Harmoni, sebagian besar penumpang menggunakan pegangan tersebut sehingga membuat besi perlahan makin turun.

(Baca juga: Pemprov DKI Minta Uang Muka Pengadaan Transjakarta 2013 Dikembalikan)

Tidak hanya di satu besi, ada beberapa bagian besi pegangan lain yang tidak saling tersambung dan terlihat rapuh. Rapuhnya besi itu terlihat pada beberapa baut yang sudah copot dari lubang di atap bus.

"Enggak cuma bus ini saja yang kayak bus bobrok, hampir tiap kali kalau naik yang malam ada saja yang enggak benar. Padahal, penumpangnya enggak kalah banyak sama yang pagi sama siang," kata salah satu penumpang, Jeffry.

Ia juga mengomentari bunyi dari material bus yang longgar dan menimbulkan kesan bus sudah reyot tetapi masih digunakan untuk mengangkut penumpang. Bunyi itu terdengar lebih jelas ketika bus melintasi jalanan yang tidak terlalu mulus.

"Agak seram juga saya, soalnya penumpang suka penuhin bus, terus bus yang dipakai bukan yang bagus punya. Beda sama bus yang jalan dari pagi sampai malam itu," kata  Sania, penumpang lainnya.

(Baca juga: Sejak Ada Transjakarta, Penumpang KRL di Stasiun Tebet Meningkat)

Sania khawatir bus tidak mampu menahan bobot penumpang yang penuh sesak di dalamnya. Adapun para penumpang memilih memaksakan masuk ke bus karena waktu tunggu antara satu bus amari dengan bus lainnya cukup lama.

Mengenai keluhan ini, Kompas.com masih berupaya meminta tanggapan PT Transjakarta selaku pelaksana operasional layanan bus transjakarta.

Kompas TV Unjuk rasa karyawan PT Transjakarta pada Senin (12/6) lalu disoroti Djarot sebagai langkah yang kurang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com