JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang bus transjakarta angkutan malam hari (amari) menyayangkan beberapa bagian dalam bus yang terlihat sudah rapuh.
Salah satu bagian yang dimaksud yakni besi pegangan tangan untuk penumpang. Pantauan Kompas.com,pada salah satu bus amari Koridor 3 Pasar Baru-Kalideres, Jumat (4/8/2017) dini hari, terlihat bagian besi yang memanjang dekat pintu bus miring ke bawah.
Dengan kondisi bus yang penuh ke arah Kalideres dari Halte Harmoni, sebagian besar penumpang menggunakan pegangan tersebut sehingga membuat besi perlahan makin turun.
(Baca juga: Pemprov DKI Minta Uang Muka Pengadaan Transjakarta 2013 Dikembalikan)
Tidak hanya di satu besi, ada beberapa bagian besi pegangan lain yang tidak saling tersambung dan terlihat rapuh. Rapuhnya besi itu terlihat pada beberapa baut yang sudah copot dari lubang di atap bus.
"Enggak cuma bus ini saja yang kayak bus bobrok, hampir tiap kali kalau naik yang malam ada saja yang enggak benar. Padahal, penumpangnya enggak kalah banyak sama yang pagi sama siang," kata salah satu penumpang, Jeffry.
Ia juga mengomentari bunyi dari material bus yang longgar dan menimbulkan kesan bus sudah reyot tetapi masih digunakan untuk mengangkut penumpang. Bunyi itu terdengar lebih jelas ketika bus melintasi jalanan yang tidak terlalu mulus.
"Agak seram juga saya, soalnya penumpang suka penuhin bus, terus bus yang dipakai bukan yang bagus punya. Beda sama bus yang jalan dari pagi sampai malam itu," kata Sania, penumpang lainnya.
(Baca juga: Sejak Ada Transjakarta, Penumpang KRL di Stasiun Tebet Meningkat)
Sania khawatir bus tidak mampu menahan bobot penumpang yang penuh sesak di dalamnya. Adapun para penumpang memilih memaksakan masuk ke bus karena waktu tunggu antara satu bus amari dengan bus lainnya cukup lama.
Mengenai keluhan ini, Kompas.com masih berupaya meminta tanggapan PT Transjakarta selaku pelaksana operasional layanan bus transjakarta.