Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Tak Masuk Akal Acho Disebut Mencemarkan Nama Baik

Kompas.com - 07/08/2017, 14:51 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menganggap kasus pencemaran nama baik yang dituduhkan ke komika Muhadkly MT alias Acho tidak masuk akal.

Pasalnya, keluhan atas kondisi di Apartemen Green Pramuka City sudah terjadi jauh sebelum Acho mulai menulis di blog-nya.

"Saya sudah tracking kalau aduan soal Green Pramuka ini masuk ke kami sejak 2014, terus lanjut 2015, 2016, dan beberapa hari lalu ada yang masuk lagi," kata staf pengaduan dan hukum YLKI Mustafa Aqib Bintoro kepada Kompas.com, Senin (7/8/2017).

"Jadi kalau disangkakan pencemaran nama baik itu enggak masuk akal karena Acho menulis pada 2015, sedangkan kasus ini sudah terjadi sejak 2014," tambah Mustafa.

Baca: Acho Ingin Angkat Kaki dari Apartemen Green Pramuka City

Lebih lanjut Mustafa menambahkan, sejak 2014 sudah banyak keluhan penghuni Green Pramuka City yang masuk ke YLKI.

Namun, tambah dia, pengelola Green Pramuka City tak mengambil tindakan seperti yang mereka lakukan terhadap Acho.

Di sisi lain, Mustafa juga mengkritisi sikap polisi yang begitu cepat menetapkan Acho sebagai tersangka dengan tuduhan pencemaran nama baik.

"Ini sebetulnya bisa dilakukan pra-peradilan dulu karena kalau disebut pencemaran nama baik sangat lemah karena ini basisnya fakta dan tujuannya memberikan informasi dan menyampaikannya ke publik jadi kalau demi kebaikan publik kenapa disebut mencemarkan nama baik?" ujar Mustafa.

Mustafa melalui YLKI juga meminta polisi mengungkap bukti-bukti yang membuat Acho begitu cepatnya menjadi seorang tersangka.

"Jadi apa dasarnya pencemaran nama baik itu, bukti apa yang dimiliki polisi sampai-sampai menetapkan Acho sebagai tersangka karena kan minimal harus ada dua bukti sebelum menetapkan seseorang jadi tersangka," dia menegaskan.

Baca: Acho: Pengelola Green Pramuka Menganggap Kritik Menimbulkan Kerugian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com