Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Warga Rusun Terdata Sistem Presensi Elektronik

Kompas.com - 08/08/2017, 06:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - 10.000-an warga penghuni rumah susun (rusun) di Ibu Kota sudah terdata dalam presensi elektronik.

Pendataan dilakukan Bank DKI bersama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) DKI Jakarta.

Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono mengatakan, hingga kini pihaknya terus mendata warga rusun dengan sistem presensi elektronik.

"Sudah 10.000 sidik jari yang terekam, memang belum 100 persen, tetapi kami terus lakukan pendataan," ujar Widodo dalam rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/8/2017).

(Baca juga: Tunggakan Rusun Rp 32 Miliar, Lulung Sarankan Harga Sewa Diturunkan)

Menurut Widodo, untuk mempercepat pendataan presensi elektronik terhadap warga penghuni rusun, pihaknya membuka layanan pada akhir pekan.

Widodo mengatakan, warga yang telah terekam sistem ini wajib melakukan presensi dua kali dalam satu bulan.

Tujuannya, memastikan unit rusun yang warga tempati tidak berpindah tangan kepada orang lain.

"Sebulan dua kali mereka harus presensi dengan dikoneksikan antara sidik jari dengan kartu. Kalau berbeda antara sidik jari maka harus dievaluasi," kata dia.

Saat ini, mesin presensi elektronik sudah terpasang di 23 lokasi rusun milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengawasan terhadap penghuni rusun.

(Baca juga: Warga Lansia Tak Mampu Bayar Rusun Akan Dipindahkan ke Panti Sosial)

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta sudah menunjuk salah satu rusunawa khusus untuk pekerja yang masih jomblo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com