Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denda Dihapus, 2 Ribu Orang Bayar Pajak Kendaran Setiap Hari

Kompas.com - 11/08/2017, 20:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Unit Pelayanan Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Wilayah Jakarta Timur, M Taufik Hidayat mengatakan, sejak penerapan penghapusan denda PKB dan BBNKB pada 1 Agustus lalu, penerimaan pendapatan pajak kendaraan di Jakarta Timur meningkat.

Ditemui di Kantor Samsat Jakarta Timur, Jumat (11/9/2017), Taufik menjelaskan, sebelum aturan berlaku, ada sekitar 1.000 hingga 1.200 orang per hari yang membayar PKB untuk kendaraan roda dua. Adapun masyarakat yang mengurus PKB untuk mobil sekitar 700 orang per hari.

Setelah aturan baru berlaku, masyarakat yang mengurus PKB meningkat dua kali lipatnya. Warga yang mengurus PKB motor sebanyak 2.200 hingga 2.400 orang per hari, sedangkan pengurusan PKB mobil sebanyak 1.000 orang per hari.

Jumlah penerimaan untuk PKB dan BBNKB setelah penerapan aturan baru sebesar Rp 9 miliar hingga Rp 11 miliar per hari. Penerimaan itu meningkat dari hari biasanya yang rata-rata sebesar Rp 7 miliar per hari.

"Penghapusan denda pajak sangat berpengaruh. Dua kali lipatnya. Makanya buru-buru bayar pajak," ujar Taufik.

(baca: Hingga 10 Agustus, Penerimaan Pajak DKI Capai Rp 18,46 Triliun)

Hingga Juli 2017, realisasi penerimaan PKB di Jakarta Timur sebesar Rp 984 miliar atau 62 persen dari target 2017 sebesar Rp 1,5 triliun.

Sementara realisasi penerimaan BNNKB hingga Juli sebesar Rp 610 miliar. Pemprov DKI menargetkan penerimaan BNNKB di Jakarta Timur sebesar Rp 1 triliun.

Taufik yakin target pajak kendaraan akan tercapai, salah satunya karena aturan baru yang dinilai meningkatkan minat masyarakat membayar pajak.

"Kami yakin penerimaan pajak di Jakarta Timur bisa tercapai, bahkan lebih. Tahun lalu tercapai tapi pas-pasan," ujar Taufik.

Sejak 1 Agustus hingga 31 Agustus 2017, Pemprov DKI Jakarta memberlakukan penghapusan denda PKB dan BNNKB di Jakarta. Hal itu dilakukan guna menggenjot pendapatan daerah.

Kompas TV Melalui kerja sama yang berlaku selama 5 tahun ini, polisi akan segera menggalakkan upaya penertiban administrasi kendaraan bermotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com