Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembayaran Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Bank DKI

Kompas.com - 11/08/2017, 13:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono mengatakan, pembayaran pajak kendaraan bermotor bisa dilakukan di Bank DKI. Pembayaran dapat dilakukan dengan beberapa cara.

"Kalau masyarakat mau bayar tunai, itu di semua samsat ada teller kami," ujar Antonius di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (11/8/2017).

Selain tunai, pembayaran dapat dilakukan secara non-tunai melalui ATM Bank DKI. Nasabah, kata Antonius, tinggal mengikuti prosedur yang ditunjukan mesin ATM.

"Pakai ATM Bank DKI langsung ikuti saja pembayaran e-samsat, nanti akan keluar nomor kendaraannya berikut biaya yang harus dibayar," kata dia.

(Baca juga: 1.700 Kendaraan Mewah Belum Bayar Pajak, Rata-rata di Atas Rp 100 Juta )

Bank DKI kini sudah menempatkan 744 ATM di Jakarta, termasuk di seluruh kelurahan. Pembayaran pajak kendaraan juga dapat dilakukan menggunakan mesin electronic data capture (EDC).

Antonius menyebutkan, Bank DKI sudah menyiapkan mesin EDC di samsat-samsat yang ada di Jakarta. Pembayaran pajak kendaraan juga bisa dilakukan menggunakan mobile banking.

"Kami punya produk namanya JakMobile, itu mobile banking-nya Bank DKI. Pembayaran pajak kendaraan sudah bisa di sini," ucap Antonius.

Setelah membayar pajak kendaraan bermotor, masyarakat tetap harus mengesahkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) mereka di kantor samsat atau pelayanan samsat keliling.

Berbagai cara pembayaran pajak kendaraan melalui Bank DKI diharapkan mendorong wajib pajak untuk membayar pajak kendaraan mereka.

Hari ini, polisi melakukan razia yang menyasar pemilik kendaraan yang menunggak pajak.

"Hari ini juga pukul 13.00 WIB dimulai razia bersama terhadap keabsahan STNK," ujar Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto.

(Baca juga: Sekda DKI Minta Razia Penunggak Pajak Kendaraan Tak Ganggu Lalu Lintas)

Para wajib pajak yang terkena razia diminta langsung membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) terutangnya di lokasi.

Polisi bersama stakeholder lainnya akan membuka gerai pembayaran PKB di dekat lokasi razia. Bagi wajib pajak yang terkena razia dan kedapatan telat membayar PKB, penghapusan denda tidak akan berlaku.

Sementara itu, wajib pajak yang belum membayar PKB selama tiga tahun berturut-turut, kendaraannya akan dikandangkan oleh petugas.

Kompas TV Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Pajak Parkir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com