"Kalau di rusun, saya masih sanggup bayar," kata Ika.
Djarot menyindir warga yang ogah membayar unit rusun. Warga yang kekurangan dan sakit pun bersedia membayar untuk tinggal di rusun.
"Dia bersedia loh, dia bulan ini harus keluar dari rumah kontrakan dan membutuhkan rusun," kata Djarot.
"Kebetulan banyak yang sudah enggak di rusun ya, karena kemahalan, karena susah dapat kerja, enggak apa-apa. Barangkali di tempat lain ada yang lebih murah, lebih baik, dan lebih nyaman," kata Djarot.
Lihat juga: Djarot: Kalau Tidak Ada Niat Melunasi Tunggakan Rusun, Keluar Saja...
Banyak warga rusun menunggak iuran. Total tunggakan mencapai sekitar Rp 32 miliar.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Agustino Darmawan, mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan warga umum (bukan penghuni terdampak penggusuran) yang menunggak selama tiga bulan berturut-turut.
Baca juga: Tunggakan Rusun Rp 32 Miliar, Lulung Sarankan Harga Sewa Diturunkan
Penghuni rusun yang merupakan warga terdampak penggusuran tidak perlu mengosongkan unit rusunnya. Mereka diberi kesempatan untuk mencicil tunggakan dengan membuat surat kesanggupan mencicil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.