Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jakarta dan Banten Akan Bangun Jalan di Pesisir Pantai Utara

Kompas.com - 23/08/2017, 18:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Pemprov Banten akan membangun jalan di pesisir pantai utara sepanjang 15 kilometer.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pembangunan jalan akan dimulai dari batas Jakarta hingga ke Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.

"Pokoknya ke arah barat. Tadi saya tanya kira-kira dari batas Jakarta ke Tanjung Pasir itu berapa kilometer? 15 kilometer. Kalau itu dibikin jalan di pinggir laut, itu jadi bagus, jadi area publik," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (23/8/2017).

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, kata Saefullah, akan menyusuri pantai utara terlebih dahulu, dimulai dari Ancol hingga Tanjung Pasir untuk melakukan observasi.

Baca: Pemprov DKI Ingin Bantu Kabupaten Tangerang Bangun Dermaga

Dengan dibangunnya jalan di sepanjang pesisir pantai utara, warga bisa menikmati keindahan laut secara gratis.

"Jadi kalau mau lihat laut enggak harus bayar, sama yang terjadi di timur Jakarta, di Kalibaru sana," kata Saefullah.

Saefullah menuturkan, abrasi di Tanjung Pasir terjadi sepanjang 300 meter. Pemprov DKI akan mendorong proyek national capital integrated coastal development (NCICD) diperpanjang sampai ke Tanjung Pasir agar daerah terabrasi bisa dibeton.

"Sayang kan kalau abrasi sampai 300 meter. Maka nanti NCICD akan kami dorong ke wilayah Banten, hanya 15 kilo, jadi atasnya ada yang mirip di Kalibaru, ada akses jalannya," ucapnya.

Pembangunan infrastruktur jalan di pesisir pantai utara tersebut merupakan bagian dari perjanjian kerjasama (PKS) antara Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Banten, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Ada 16 poin perjanjian yang ditandatangani ketiga pihak. Semua proyek pembangunan yang tercantum dalam PKS itu rencananya akan menggunakan dana APBD DKI, Banten, dan Kabupaten Tangerang.

Baca: Pemprov DKI Punya Sertifikat Pulau C dan D, Bisakah Pembangunan Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com