Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Pembayaran Pajak Kendaraan di Samsat Jaksel Membludak

Kompas.com - 30/08/2017, 16:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang memadati kantor Samsat Jakarta Selatan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/8/2017) siang. Mereka datang untuk membayarkan pajak kendaraannya.

Dari pantauan Kompas.com, antrean mulai terlihat di lantai 1 gedung tersebut. Padahal, bagi para pemilik kendaraan yang punya tunggakan pajak lebih dari satu tahun harus mengurus administrasinya hingga lantai 4.

Para wajib pajak yang menunggak lebih dari satu tahun harus melewati tiga loket. Di loket pertama, para wajib pajak antre untuk mengambil formulir perpanjangan STNK. Lalu, wajib pajak bergeser ke loket di lantai 3 untuk menyerahkan berkas serta formulir yang sudah diisi.

Setelah itu, wajib pajak harus menunggu namanya dipanggil untuk diberikan nominal pajak yang harus dibayarkan. Setelah mendapatkan slip tunggakan pajak, para wajib pajak kembali harus antre di loket pembayaran.

Jika sudah melunasi tunggakan, para wajib pajak akan diberikan bukti pelunasan. Bukti tersebut nanti akan diserahkan ke loket pengambilan STNK yang berada di lantai 4 gedung.

Setelah menyerahkan bukti pembayaran, para wajib pajak harus menunggu namanya dipanggil untuk diserahkan STNK yang sudah diberi pengesahan.

Para wajib pajak yang menunggu antrean yang panjang sampai harus duduk di lantai. Bahkan, para wajib pajak mulai antre dari tangga lantai 1 hingga 4 gedung tersebut.

Ketika mendekati loket, mereka harus berdesak-desakan. Padatnya antrean membuat pendingin udara yang berada di gedung tersebut tak terasa.

Seorang wajib pajak bernama Sulistyo mengaku sudah antre sejak pukul 10.00 pagi. Dia tak menyangka kondisi Samsat Jakarta Selatan akan sepadat itu.

"Sekarang saja sudah kayak gini antreannya. Enggak kebayang kalau besok gimana. Besok kan terakhir program pemutihan denda (pajak)," ujar Sulistyo.

Sulistyo berniat membayar pajak sepeda motor yang telah telat dua tahun. Dia mengetahui program pemutihan pajak ini dari media sosial.

"Sengaja baru bayar sekarang. Lumayan kan dendanya dihapus jadi agak murah," kata dia. Sulistyo sendiri saat ditemui masih berada di lantai 3 gedung tersebut. Dia harus melewati 1 loket lagi di lantai 4 untuk mengurusi proses perpanjangan STNK kendaraannya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan program pemutihan sanksi denda PKB dan BBNKB. Program tersebut dibuka sejak 19 Juli hingga 31 Agustus 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com