JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer seputar isu megapolitan pada Selasa (5/9/2017) terkait dengan kasus dugaan penipuan investasi dengan terlapor Jam’an Nur Chotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur, pelaporan terhadap Jonru Ginting, dan penembak petasan yang menyebabkan suporter Timnas tewas saat menonton pertandingan Timnas Indonesia versus Timnas Fiji.
Berikut ringkasannya:
1. Kasus Dugaan Penipuan Investasi Yusuf Mansur Naik ke Tahap Penyidikan
Kasus dugaan penipuan dengan terlapor Jam’an Nur Chotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur sampai ke tahap penyidikan.
Salah seorang pelapor Sudarso Arief Bakuama mengatakan, kasus tersebut sudah naik ke dalam tahap penyidikan pada 4 Agustus lalu.
Yusuf Mansur dilaporkan sejumlah peserta program investasinya ke Polda Jawa Timur pada 15 Juni 2017.
Dalam laporannya, warga menduga Yusuf melakukan penipuan melalui program investasi Condotel Moya Vidi miliknya pada 2013.
Selengkapnya: Kasus Dugaan Penipuan Investasi Yusuf Mansur Naik ke Tahap Penyidikan
Baca juga: Empat Warga Surabaya Laporkan Yusuf Mansur ke Polda Jatim
Jonru Ginting dilaporkan oleh Muannas Al Aidid ke polisi atas tudingan telah menyebarkan ujaran kebencian.
Terkait laporan itu, Jonru mengaku belum ada panggilan dari polisi yang meminta dirinya memberikan keterangan.
"Hingga hari ini saya belum dipanggil oleh polisi. Alhamdulillah masih hidup bebas," tulis Jonru di akun fan page Facebooknya pada Senin (4/9/2017).
Meski belum menerima surat panggilan resmi dari kepolisian, Jonru mengaku siap kapan pun dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terkait laporan dari Muannas.
Selengkapnya: Jonru Ginting: Alhamdulillah Masih Hidup Bebas...
Baca juga: Jonru dengan Senang Hati Persilakan Polisi Periksa Facebooknya
Catur Yuliantono meninggal setelah terkena rocket flare ( petasan) di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, selepas pertandingan antara Tim Nasional Indonesia dan Fiji, Sabtu (2/9/2017). Pelakunya tertangkap dan mengakui kesalahannya.
Pelakunya berinisial ARP (25). Dia ditangkap di kediamannya di wilayah Kota Bekasi, pada Senin, sekitar pukul 00.30 WIB. ARP merupakan pegawai swasta, warga Cimuning, Mustika Jaya, Kota Bekasi.
"Saat ditangkap, ARP masih menyimpan satu hand flare yang belum digunakan dan mengaku membelinya secara online," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Bachtiar di Mapolres Metro Bekasi, Senin (4/9/2017).
ARP mengaku menyalakan petasan karena euforia atau kegembiraan sesaat. Dia yang duduk di tribun selatan bernomor 17 D mengaku tak berniat menembakkan rocket flare ke arah Catur yang duduk di tribun timur bernomor 12 B.
ARP berniat melepaskan petasan tersebut ke arah atas lapangan sepak bola. Namun secara tiba-tiba petasan tersebut terlepas dan mengarah ke Catur.
Rocket flare tersebut jatuh tepat pada bagian mata kiri Catur dan bunga api jatuh di pakaiannya. Catur menghembuskan nafas terakhir di perjalanan menuju rumah sakit.
Selengkapnya: Penyesalan Penembak Petasan Maut di Stadion Patriot Candrabhaga
Baca juga: Catur yang Tak Pernah Pulang Usai Menyaksikan Timnas Kebanggaannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.