"Kondisi seperti Jati Bunder ini memang kami sesalkan. Tiap hari dibersihkan, tapi tiap hari ada yang ngotori," ujar Isnawa.
Kebersihan sungai, kata Isnawa, tidak cukup hanya dengan mengandalkan petugas. Peran serta warga juga dibutuhkan untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, termasuk ke kali atau sungai.
"Ada anggapan yang salah dan keliru. Dengan adanya PHL UPK Badan Air, PPSU, dan pasukan pelangi lainnya, warga bisa seenaknya mengotori lingkungan, tidak lagi lakukan kerja bakti lingkungan," kata dia.
(Baca juga: Dinas LH: Sungai di Jati Bunder Dibersihkan Tiap Hari, tetapi...)
Isnawa meminta masyarakat untuk menghilangkan anggapan tersebut. Dia mengajak warga menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang dengan membuat bank sampah.
Selain di Jalan Jati Bunder, adakah sungai di Jakarta yang penuh sampah karena tidak adanya kesadaran warga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.