Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Anggaran Rp 800 Juta, Sulit Pelihara Hutan Kota Bekasi

Kompas.com - 08/09/2017, 18:54 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfie mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kekurangan anggaran untuk memelihara Hutan Kota Bekasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat berkeliling di Hutan Kota Bekasi, sejumlah pohon di tempat itu sudah mati.

Selain itu, beberapa fasilitas permainan anak-anak sudah tak layak digunakan, rusak atau dipenuhi karat.

Tak hanya itu, di beberapa area di Hutan Kota Bekasi juga masih terlihat tumpukan puing-puing dan sampah.

Baca: Hutan Kota Bekasi Diuruk, 85 Batang Pohon Mahoni Mati

“Kita enggak ada anggarannya (pemeliharaan hutan kota). Itu kan termasuk kemampuan daerah. Kalau anggaran tidak ada ya enggak bisa (dirapikan), sebenarnya kalau kita punya anggaran kan enak, bisa menerapkan banyak keinginan,” ujar Jumhana saat ditemui di Gedung Pemkot Bekasi, Jumat (8/9/2017).

Ia menjelaskan, sebenarnya pemerintah ingin terus menjaga keberlangsungan hutan kota dan mencegahnya agar jangan berubah menjadi kawasan kumuh.

Namun, kata Jumhana, dengan anggaran sekitar Rp 800 juta tak cukup untuk memelihara pemeliharaan untuk hutan kota, taman kota, dan taman di Kota Bekasi.

“Terus terang saja selama ini kita dalam pemeliharaan taman atau hutan kota masih lemah. Anggarannya sih ada, tapi masih kurang. Karena dari Rp 800 juta itu kebanyakan untuk membayar honor pekerja harian lepas sekitar 18 orang,” kata dia.

Sehingga Jumhana berharap anggaran pemeliharaan bisa ditingkatkan agar paru-paru kota Bekasi itu bisa terpelihara dengan baik.

Baca: Pemkot Bekasi Akan Tindak Tegas Pencuri Burung di Hutan Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com