Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Terkendala Biaya, Bayi Debora Meninggal di RS

Kompas.com - 09/09/2017, 17:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kondisi Debora kritis. Dokter dan suster bergantian meresustasinya (CPR). Dokter menyebut Debora masih bernapas, tetapi jantungnya berhenti.

Monitor jantung menunjukkan garis lurus tak berkelok. Henny dan suaminya hanya bisa memegangi tangan anak malang itu. Ia menangis dan meminta Debora bertahan.

"Dek, jangan pergi, tolong kamu bertahan, jangan menyerah," kata Henny. Debora tak kunjung menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Dokter dan suster pun menyerah. Mereka langsung pergi meninggalkan Debora. Suster hanya berkata mereka turut berduka cita.

Henny dan suaminya pun hanya bisa menangisi kepergian Debora sembari melihat satu per satu peralatan dilepas dari tubuh bayi mungil itu. 

Henny sempat berbicara kepada suster. Ia menanyakan penyebab anaknya meninggal. Ia hanya mendapat penjelasan bahwa anaknya seharusnya dirawat di ruang PICU.

Tanpa banyak berkata-kata, Rudianto dan Henny mengurus administrasi rumah sakit serta surat kematian.

(Baca juga: Ditolak Rumah Sakit, Bocah Hidrosefalus Meninggal Dunia)

Ia membayar Rp 6 juta lebih atas perawatan di IGD. Ia pun meminta surat kematian yang tak menjelaskan apa pun penyebab kematian Debora.

"Saya bilang, ini saya punya kewajiban saya tetap bayar, saya enggak lari meskipun anak saya sudah meninggal," ujar Henny.

Ia kemudian membawa pulang anaknya dan menguburkan anak kelimanya itu untuk selamanya.

Kisah Henny ini sempat viral di media sosial. Henny mengaku tak mengharapkan apa-apa, selain berharap tak ada Debora-Debora lainnya di luar sana.

"Saya mau marah, mau ngacak-ngacak ancurin rumah sakit itu, tetapi saya masih ada anak-anak saya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com