Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Kabur dan Kritik Lemahnya Pengawasan di Rutan Polres Jakbar

Kompas.com - 18/09/2017, 09:36 WIB
Sherly Puspita

Penulis

Keempat tahanan yang masih buron tersebut adalah Abbi Isa, Thio Erwin Gunawan, Ramlan, dan Kurniawan. Polisi telah menetapkan keempatnya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Untuk tahanan yang sudah tertangkap maupun yang masih buron akan menerima hukuman berlapis, yaitu pasal 114 ayat 2 Sub 112 ayat 2 UU RI nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba.

"Sebab, para tersangka patut diduga telah melakukan pemufakatan jahat bersama-sama menjadi perantara dan jual beli narkoba dalam jumlah besar dengan ancaman pidana minimal enam tahun penjara dan maksimal hukuman mati atau seumur hidup," kata Argo.

Kritik untuk kepolisian

Kejadian kaburnya delapan orang tahanan dari Rutan Jakbar menjadi sorotan Indonesia Police Watch (IPW), sebuah badan yang vokal mengkritisi lembaga kepolisian RI.

Baca: Polisi Ultimatum 4 Tahanan Polsek Jakbar yang Kabur Serahkan Diri

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jika ada tahanan yang melarikan dari tahanan berarti ada kecerobohan yang luar biasa.

"Jika ada tahanan yang kabur dari sel polisi itu adalah kecerobohan yang luar biasa. Sebab untuk menahan tersangka atau pelaku kejahatan butuh proses panjang dengan kesulitan tertentu. Jadi sangat disayangkan jika ada polres yang ceroboh hingga tahanannya kabur," ujar Neta saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Ia mengatakan, untuk kembali menangkap para tahanan yang kabur dibutuhkan biaya yang mahal dan proses yang lama. Ia menilai, kejadian ini tak lepas dari kelalaian Kapolres sebagai pimpinan tertinggi kepolisian di wilayah tersebut.

"Sebab itu jika ada tahanan polres yang kabur Kapolresnya harus segera dicopot. Kecerobohan itu menunjukkan sebagai Kapolres yang tidak mampu mengelola manajemen rumah tahanan. Pencopotan kepala kepolisian Polsek Ciracas Jakarta Utara, Polsek Percut Medan dan Polsek Tambaksari Surabaya karena kasus yang sama pernah terjadi," tandasnya.

Ia menilai, kasus tahanan kabur di Polres Jakarta Barat merupakan sebuah pukulan telak bagi Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis baru saja menjabat.

"Jika di Jakarta saja tahanan bisa kabur bagaimana dengan di daerah. Sebab itulah kecerobohan yang menyebabkan tahanan kabur di wilayah Polda Metro Jaya tidak bisa ditolerir," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com