Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual Ilegal, Obat Keras di Depok Bisa Dibeli Seharga Rp 10.000

Kompas.com - 20/09/2017, 14:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah toko obat bernama "Anugerah" yang beralamat di Jalan Pekapuran, Cimanggis, Depok diketahui kerap menjual obat keras secara ilegal.

Obat keras yang dijual di toko tersebut bisa dibeli dengan harga Rp 10.000 per strip atau dalam bungkus plastik. 

Kondisi itulah yang dinilai menjadi penyebab banyak anak-anak di bawah umur yang membeli obat keras di toko tersebut.

"Kenapa disukai anak-anak, karena bisa dibeli dengan harga Rp 10.000," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, Ajun Komisaris Besar Hesti Cahyasari di Mapolresta Depok, Rabu (20/9/2017).

Aparat gabungan dari BNN dan Polresta Depok menggerebek toko obat "Anugerah" pada Selasa (19/9/2017).

 

Baca: Toko Obat di Depok Digerebek karena Jual Obat Keras secara Bebas

Dari penggerebekan tersebut, aparat menyita 15.743 butir obat dari berbagai jenis, masing-masing Tramadol, Heximer, Tramadol Dexa, Trihex, Dumolid, Aprazolam dan Reklona.

Menurut Hesti, obat-obat tersebut adalah obat golongan "G" yang pengkonsumsiannya harus atas seizin dokter.

Namun di toko obat Anugerah, pembeli dapat membeli secara bebas berapapun jumlahnya. Selain menyita obat, aparat gabungan dari BNN dan Polresta Depok juga mengamankan 15 orang calon pembeli.

Mereka dijaring satu per satu setelah kedapatan datang ke toko obat Anugerah untuk membeli jenis obat keras yang disita. Dari 15 orang, dua diantaranya diketahui adalah seorang pelajar kelas II SMP dan II SMA. Seluruhnya diamankan hanya dalam tempo waktu setengah jam.

"Mereka (pembeli) mengaku memakainya di atas 5-10 butir per hari. Yang seperti ini kalau dibiarkan bisa kejadian seperti di Kendari. Pemakainya bisa kejang-kejang karena oversosis," ujar Hesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com