Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Tahun Car Free Day, Ini Sejumlah Hal yang Akan Dievaluasi...

Kompas.com - 25/09/2017, 08:16 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Penyelenggaraan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day di Jakarta, tepatnya di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman, sudah berlangsung selama 15 tahun.

Ada sejumlah hal yang harus dievaluasi terkait pelaksanaan car free day yang digelar setiap Minggu, pukul 06.00-11.00 WIB.

Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Hidup DKI Jakarta Diah Ratna Ambarwati mengungkapkan, tingkat pencemaran udara pada hari kerja dan car free day pada waktu dan tempat yang sama memiliki perbedaan signifikan.

"Dengan adanya hari HBKB itu, penurunan pencemaran udara sangat signifikan, hampir 70 sampai 80 persen, tetapi berfluktuasi karena pencemaran udara selain kendaraan bermotor, ada hidrologi, suhu, radiasi global, arah kecepatan angin," ujar Ambar, Jumat (22/9/2017).

(baca: 15 Tahun Car Free Day di Jakarta Dinilai Belum Efektif Kurangi Polusi)

Belum efektif kurangi polusi

Tim kerja car free day, Alfred Sitorus, mengatakan bahwa car free day belum dapat menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta.

Polusi udara di sepanjang Sudirman-Thamrin memang berkurang saat pelaksanaan car free day. Namun, polusi udara di wilayah lainnya justru meningkat pada waktu yang sama.

"Jalan-jalan di pinggirannya Sudirman-Thamrin kan tetap pencemaran udaranya tinggi," kata Alfred, Minggu (24/9/2017).

Hal yang sama juga diucapkan Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin. Saat car free day berlangsung di Sudirman-Thamrin, pengguna kendaraan bermotor beralih ke ruas jalan lain sehingga pencemaran udara tetap terjadi.

"Sudirman memang turun pencemaran udaranya, tapi di Casablanca meningkat luar biasa karena orang yang biasanya lewat Sudirman-Thamrin dia beralih ke Casablanca saat car free day," ujar Safrudin, Jumat.

Jalanan di area car free day dipenuhi dengan coretan anti kekerasan seksual, Minggu (24/9/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Jalanan di area car free day dipenuhi dengan coretan anti kekerasan seksual, Minggu (24/9/2017).

Belum ubah gaya hidup

Selain itu, car free day juga dinilai belum berhasil mengubah gaya hidup masyarakat Ibu Kota. Misi lain dari penyelenggaraan car free day yakni mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi. Namun, misi itu belum terwujud.

"Harusnya dengan car free day, masyarakat perilakunya sehari-hari dengan jarak jauh bisa menggunakan angkutan umum," kata Alfred.

(baca: Sehari, Sampah di Car Free Day Sudirman-Thamrin Mencapai 2 Ton)

Halaman:


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com