Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bertemu Menkes, Petani Asal Jepara Bersepeda ke Jakarta

Kompas.com - 04/10/2017, 14:29 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Menurut Harjoko, kotak saran itu tak memadai jika warga mengalami masalah dengan pelayanan. Apalagi, jika berhadapan dengan aparatur pemerintah, warga desa cenderung sungkan dan takut bersuara.

"Jadi angan-angan saya, rumah aspirasi itu dikelola para relawan sehingga warga enggak sungkan menyampaikan keluh kesahnya," tambah dia.

Aspirasi kedua yang ingin disampaikannya ke menteri kesehatan adalah mendekatkan layanan kesehatan ke warga desa.

"Jika bisa layanan kesehatan itu bisa dijangkau warga yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda," ujarnya.

Harjoko mengakui, kediamannya berjarak tak terlalu jauh dari layanan kesehatan tetapi banyak warga yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai puskesmas atau layanan kesehatan lainnya.

Sedangkan aspirasi ketiga, Harjoko ingin pemerintah mewajibkan adanya kebun tanaman herbal di daerah-daerah jika bisa hingga di tingkat kecamatan.

Lalu dari mana Harjoko mendapatkan ide untuk bersepeda dari Jepara ke Jakarta? Dia menjawab ide itu datang begitu saja.

"Saya setiap hari menggunakan sepeda jadi saya pikir kenapa tidak pergi ke Jakarta naik sepeda," ujarnya sambil tertawa.

Ide untuk ke Jakarta dengan menggunakansepeda ini, lanjut dia, sudah muncul setahun lalu. Namun, dia baru berangkat 10 hari lalu setelah menganggap memiliki bekal yang cukup.

"Saya membawa uang Rp 500 ribu dan pakaian lima potong," kata dia.

Sepanjang perjalanan, Harjoko mengatakan, bermalam di masjid atau rumah sakit. Dan, sepanjang jalan dia kerap mendapat bantuan dari sesama penunggang sepeda.

"Saya banyak mendapat bantuan seperti air minum bahkan uang untuk membeli makan," katanya.

Baca: Bersepeda dari Jakarta ke Jogja, Samsuddin Bawa "Badak" hingga "Gajah" untuk Anak-anak

Setelah tiba di Jakarta, Harjoko bertekad untuk bertemu dengan Ketua IDI dan menteri kesehatan.

"Saya akan menunggu sampai bertemu. Setidaknya, saya mendapatkan stempel atau apapun sebagai bukti bahwa aspirasi saya didengar," Herjoko menegaskan.

Setelah kopi habis diminum dan rokok habis diisap, Herjoko kembali ke atas sepedanya dan melanjutkan perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com