Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 200.000 anak di Jakarta belum diberi imunisasi measles rubella (MR) hingga 3 Oktober 2017.
Dari target 2.446.569 anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun, yang sudah diimunisasi sebanyak 2.241.233 anak atau baru mencapai 91,61 persen.
Kampanye MR yang dilakukan pada periode Agustus-September 2017 itu merupakan program nasional yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, ada beberapa alasan masih banyaknya anak yang belum diimunisasi. Salah satunya yakni penolakan orangtua karena meragukan kehalalannya.
"Umumnya (menolak karena) keraguan akan halalnya," ujar Koesmedi, Rabu (4/10/2017).
Baca juga: Hoaks Jadi Salah Satu Penyebab Rendahnya Imunisasi MR di Depok
Selain itu, banyak kawasan elite dan sekolah internasional di Jakarta yang sulit ditembus petugas Dinas Kesehatan. Ada pula warga ber-KTP DKI Jakarta tetapi tak lagi tinggal di Ibu Kota.
Imunisasi MR halal
Koesmedi mengatakan, vaksin yang digunakan dalam imunisasi MR halal. Hal ini sudah dipastikan oleh lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jadi saya sudah ketemu Ketua MUI, saya minta keterangan dari beliau, menurut beliau itu memang halal," kata dia.
Saat ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sedang menunggu MUI mengeluarkan surat. Surat keterangan halal itu diharapkan bisa meyakinkan orangtua untuk mau membawa anaknya imunisasi MR.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga meminta masyarakat tidak takut membawa anak-anak mereka mendapatkan imunisasi MR.
"Enggak usah takut. Nanti MUI biar keluarin suratnya," ujar Djarot.
Termakan hoaks
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Veri Yonnevil mengatakan imunisasi MR aman untuk anak-anak. Ia menyebutkan tidak mungkin program pemerintah menyesatkan masyarakat.
Namun menurut Veri, masih banyak orangtua yang menolak anaknya diimunisasi MR karena termakan isu hoaks.
"Aman, aman. Iya (halal). Berita hoaksnya yang dibuat itu yang menyesatkan, itu justru yang dimakan masyarakat," ucap Veri.
Selain soal kehalalan, Veri menyebut isu hoaks lainnya yang menyebar yakni soal dampak imunisasi MR menyebabkan kemandulan.
Tak hanya Jakarta, isu hoaks soal imunisasi MR juga menimpa warga Kota Depok. Informasi palsu itu menyebabkan pencapaian imunisasi MR di Kota Depok jadi salah satu yang terendah di Jawa Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan, ada hoaks beredar di masyarakat yang membuat orangtua enggan membawa anaknya diimunisasi.
"Beberapa isu antara lain bahan bakunya mengandung babi. Ada juga yang bilang efek sampingnya bisa menyebabkan anak menderita autis. Padahal itu semua tidak benar," kata Lies.
Baca juga: Kadis Kesehatan: Menurut Ketua MUI Imunisasi MR Memang Halal
Sosialisasi
Waktu pelaksanaan imunisasi MR diperpanjang setelah periode imunisasi pada Agustus-September 2017 selesai. Orangtua dapat membawa anaknya ke puskesmas atau posyandu untuk diberi imunisasi tersebut.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melayani imunisasi MR di sekolah, apartemen-apartemen, dan rusun-rusun.
Koesmedi menjelaskan, imunisasi MR penting diberikan kepada anak untuk memutus transmisi penularan penyakit campak dan rubella.
Imunisasi MR dapat mencegah cacat bawaan pada bayi akibat rubella. Apalagi, sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan rubella.
"Kan itu untuk mencegah cacat dari lahir. Tandanya sih cuma ringan, tapi nanti efeknya ke bayinya," kata Koesmedi.
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara aktif melakukan penyuluhan dengan mendatangi berbagai tempat, mulai dari pasar hingga tempat hiburan, agar orangtua mengizinkan anaknya diimunisasi MR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.