Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Airport Helper" Tangannya Diremas hingga Bengkak Saat Tolak Tip

Kompas.com - 10/10/2017, 14:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Tangan seorang petugas airport helper di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Sukri (42), sempat bengkak setelah beberapa hari lalu berusaha menolak uang tip dari calon penumpang yang dia layani. Seorang calon penumpang meremas tangan Sukri dengan cukup keras saat "memaksa" beri tip hingga secara tidak sengaja terdengar bunyi "krek" dari tangan kanan Sukri.

"Sudah selesai saya bantu, minta diantar ke dalam. Pas lagi jalan itu diberhentiin. Rombongan dia sudah pada jalan, diberhentiin, sambil dia merapatkan tangannya ke tangan saya," kata Sukri saat ditemui Kompas.com di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/10/2017) siang.

Sukri menuturkan, calon penumpang yang baru saja dia layani itu langsung memberi uang tip untuknya. Sukri langsung menolak pemberian itu, kemudian meminta maaf. Sebagai airport helper dia dilarang menerima tip dari pengguna jasa bandara.

Lihat juga: Kerja Airport Helper di Bandara Soetta Kini Dipantau Lewat Aplikasi

Sukri ingat dialog dengan calon penumpang terserbut.

"Oh, saya enggak bisa nerima Pak. Saya dilarang," kata Sukri kepada orang itu.

"Kok begitu? tanya orang itu.

"Ya itu kewajiban saya Pak, pokoknya saya tidak boleh menerima macam apapun namanya tip," kata Sukri.

Orang itu menanggapi dengan mengatakan, "Sudah, kamu kasihan, memang kamu gajinya berapa?"

" Cukuplah," jawa Suktri.

Orang itu bekeras dengan mengatakan, "Sudah pegang saja, lumayan buat sarapan pagi."

 

Petugas airport helper sedang membawa barang penumpang dengan troli di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/10/2017). Jasa airport helper diberikan bagi penumpang secara cuma-cuma dan petugas dilarang menerima uang tip dari penumpang. KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Petugas airport helper sedang membawa barang penumpang dengan troli di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/10/2017). Jasa airport helper diberikan bagi penumpang secara cuma-cuma dan petugas dilarang menerima uang tip dari penumpang.
Meski sudah dijelaskan bahwa Sukri tidak boleh menerima tip, calon penumpang itu tetap mendesak Sukri untuk terima tipnya. Dia bahkan kembali merapatkan tangan lalu berusaha membuka tangan Sukri yang terkatup rapat, sambil mencoba menyelipkan uang ke tangan Sukri.

"Dia secara enggak sengaja mungkin, memaksa tangan saya megang benda tersebut di tangan saya, tapi saya berusaha melebarkan tangan saya, enggak mau pegang. Tapi, lama-lama kekencangan juga pegangnya, makanya saya berontak. (Bunyi) kretek, sudah saya lari," ujar Sukri.

Sewaktu kembali kerja mengangkat barang calon penumpang lain, Sukri merasa ada yang tidak beres dengan tangan kanannya. Ada rasa sakit ketika dia mengangkat barang-barang yang berat. Selanjutknya tangannya bengkak.

"Yang kerasa waktu angkat barang di x-ray, kok ada yang sakit. Tapi ya namanya kami orang beginilah, jadi ada apapun enggak terlalu dirasain benar," ucap Sukri.

Sakit di tangan kanan Sukri berlangsung hingga beberapa hari kemudian. Dia sempat terkendala saat bekerja sehari sampai dua hari setelah kejadian itu, sampai tidak mampu angkat barang yang berat meski tangannya sudah diurut dan dikompres air dingin.

Menurut Sukri, sejak awal, manajemen airport helper menekankan tidak boleh menerima  tip. Airport helper merupakan layanan dari pengelola Bandara Soekarno-Hatta yang jasanya sama dengan jasa porter terdahulu. Namun mereka tidak dibayar dan tidak diperbolehkan menerima tip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com